Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Empat Keajaiban Dunia Kuno Sisa-Sisa Helenisme

Mausoleum Mausolus

Antipater dari Sidon, sekitar tahun 140 SM, menulis puisi yang menyebutkan berbagai macam bangunan yang sekarang disebut sebagai keajaiban dunia kuno. Antipater merupakan seorang penyair dari Yunani.

Bangunan-bangunan yang disebut oleh Antipater kemudian dikaitkan dengan daftar yang dibuat oleh Herodotus dan Callimachus. Herodotus (484 SM 425 SM) merupakan orang Yunani yang catatan-catatannya banyak digunakan sebagai referensi dunia kuno zaman Yunani Klasik.

Dari daftar Antipater yang telah disempurnakan dengan beberapa catatan Herodotus dan Callimachus, tersusunlah daftar keajaiban dunia kuno, yaitu Kolosus di Rodos, Taman Gantung Babilonia, Mausoleum Mausolus, Mercusuar Iskandariyah, Piramida Giza, Patung Zeus di Olympia, dan Kuil Artemis di Efesus.

Menurut kepercayaan kuno pula bahwa 7 adalah angka keramat

Mengapa hanya tujuh? Hal ini sulit dijelaskan karena keajaiban dunia kuno bisa lebih dari itu. Namun, angka tujuh diyakini sebagai angka unik dan keramat.

Empat dari tujuh keajaiban dunia kuno, yaitu Kolosus dari Rodos, Mausoleum Mausolus, Kuil Artemis di Efesus, dan Patung Zeus di Olympia, merupakan sisa-sisa langsung dari kebudayaan Yunani atau yang lebih dikenal sebagai Helenisme (berasal dari kata “Hellas”, nama kuno Yunani).

Helenisme tersebar terutama di kawasan Mediterania (Laut Tengah). Pada saat Alexander (Iskandar) Agung (356 SM - 323 SM) mencapai puncak kejayaan, penyebaran Helenisme semakin intens hingga Timur Tengah dan hampir ke Asia Selatan.

Kolosus - Keajaiban dari Pulau Rodos

colosus

Keajaiban dunia pertama dalam daftar Antipater Sidon adalah Kolosus di Rodos terletak di Pulau Rodos, Yunani. Patung ini merupakan penggambaran dari Helios, Dewa Matahari dalam mitologi Yunani Klasik.

Ikonografi dari Helios adalah bermahkota cahaya matahari. Helios adalah panteon matahari. Ia adalah putra dari Hyperion dan Theia.

Bersama dengan Oceanid Persia ia menjadi ayah dari Aeetes, Circe, dan Pasifae. Perwujudan dirinya yang lain yaitu cahaya (Phaetusa) dan sinar (Phaiton) sering disebut sebagai anak-anak Helios pula. Ketika matahari terbit dari timur, dikisahkan bahwa Helios sedang mengendarai keretanya yang ditarik oleh empat ekor kuda, yaitu Pirois, Eos, Aeton, dan Flegon, hingga sampai ke langit di sisi barat.

Pernah sekali waktu Helios mengizinkan Paeton untuk mengemudikan keretanya, namun naas, karena tidak terampil, Paeton tidak bisa mengendalikan empat ekor kuda tersebut dan terjerembab jatuh hingga membuatnya mati. Helios dipuja di daerah Peloponnesia, sebuah semenanjung yang sekarang lebih sering disebut sebagai Yunani Selatan, namun pemujaan yang lebih intens dilakukan di Pulau Rodos.

Pulau Rodos merupakan salah satu dari pulau yang berada di gugusan Dodecanese. Dalam satu tahun, setidaknya diadakan sebuah festival untuk menghormati Helios di Pulau Rodos. Di Pulau Rodos inilah Chares dari Lindos membuat patung Kolosus sebagai penghormatan akan Helios.

Charles merupakan seorang seniman patung, dan dia lahir di Pulau Rodes, maka tidak heran jika ia membuat patung Kolosus. Kolosus di Rodos pantas disebut sebagai salah satu keajaiban dunia kuno. Tinggi patung ini adalah 100 kaki atau sekitar 32 meter. Patung terbuat dari perunggu dan diperkirakan sudah berdiri sejak tahun 280 SM, namun karena sebuah gempa yang terjadi di tahun 224-223 SM, salah satu kaki patung terputus.

Kolosus di Rodos hancur ketika pasukan Dinasti Umayyah (661-750 M) menemukannya dalam perjalan menyerbu pantai-pantai dan pulau di Asia Kecil. Kolosus dihancurkan menjadi berkeping-keping. Diperlukan 900 ekor keledai untuk mengangkut semua bongkahan patung ini saat dijual sebagai perunggu loakan.

Mausoleum Mausolus

Mausoleum Mausolus

Mausoleum Mausolus atau dikenal juga dengan nama Makam Mausolus, atau juga Mausoleum Halicarnassus karena berada di Halicarnassus, sekarang daerah Bodrum, Turki.

Kurang lebih dibangun 353 hingga 350 SM. Situs ini merupakan makam seorang penguasa dari Kekaisaran Persia Kuna, yaitu Mausolus, dan istri yang sebenarnya adalah saudaranya, Artemisia II dari Caria.

Mausolus merupakan penguasa Caria (377-353 SM). Dia turut berperan dalam pemberontakan melawan Artahsasta Mnemon atau lebih dikenal sebagai Artaxerxes (Xerxes). Mausolus menaklukan sebagian besar Licia, Ionia, dan pulau-pulau di Yunani. Bersama dengan orang-orang Pulau Rodos, Maulos menggerakan perang melawan Athena. 

Mausolus mulai membangun kompleks makamnya sendiri setelah ia berhasil memindahkan ibukota Caria dari Milas/Milias ke Halikarnassos.Di Halikarnassos pula Mausolus membangung sebuah kota megah, berasal dari uang pajak pelabuhan dan pajak kota.

Ia membuat pemecah gelombang, kanal, membuat dinding dan menara jaga untuk pertahanan kota, mengeraskan jalan, rumah-rumah baru untuk warga kota, dan tentu sebuah istana yang besar untuk keluarga Mausolus sendiri.

Mausoleum Mausolus kemungkinan memiliki bentuk seperti menara mercusuar khas Yunani. Mausoleum ini konon sangat indah, sangat luas, dan khusus tempat jenazah Mausolus dibuat sangat besar, oleh karena itu pantaslah jika makam ini disebut sebagai salah satu keajaiban dunia kuno.

Mausolus turut membangun teater bergaya Yunani dan sebuah kuil untuk pemujaan Ares (Dewa Perang dalam mitologi Yunani Klasik). Pusat dari semua bangunan di Kota Halikarnassos adalah sebuah Mausoleum yang indah dan menjadi keajaiban dunia kuno, tempat peristirahatan terakhir Mausolus dan istrinya Artemisia II. 

Kemungkinan besar kepala proyek pembuatan mausoleum adalah Artemisia II. Ia mengirim utusan ke Yunani untuk mencari banyak ahli bangunan dan pematung, di antaranya Scopas yang berhasil membangun kuil Artemis di Efesus, dan para pematung terkenal seperti Lusares, Briaksis, dan Timotius. Keajaiban dunia Mausoleum Mausolus dibangun di bukit menghadap Kota Halikarnassos. 

Kuil Artemis

kuil-artemis

Kuil Artemis merupakan kuil untuk devosi terhadap Artemis, salah satu dewi dalam mitologi Yunani Klasik. Kuil ini terletak di Efesus (Turki) dan dibangun kurang lebih tahun 550 SM, saat sebagian besar Asia Kecil dikuasai oleh Kekaisaran Akhemeniyah.

Wilayah Kekaisaran Akhemeniyah membentang dari Asia Kecil, Asia Barat, hingga sebagian Asia Selatan. Kekaisaran Akhemeniyah berdiri dari 559 SM hingga 338 SM. Kuil Artemis sebagian besar telah runtuh. Hanya tersisa puing-puing.

Pemujaan terhadap Artemis dilakukan hampir di seluruh wilayah yang terpengaruh oleh kebudayaan Yunani Kuno. Artemis mendapatkan pemujaan yang luar biasa (dikultus kan) di Pulau Delos, tempat kelahirannya. Artemis adalah dewi hutan (dan perburuan), perbukitan, dan kesucian wanita. Artemis juga diyakini selalu mendampingi dan menolong para wanita dalam proses kelahiran.

Perwujudan lain Artemis adalah Hekate, dewi ilmu sihir. Di Caria, Artemis diyakini menitis dalam diri Artemis II, istri Mausolus. Artemis dan Mausolus adalah orang yang membangun Kota Halikarnassos dan Mausoleum Mausolus.

Kuil Artemis dibangun dalam beberapa periode. Periode pertama pendirian Kuil Artemis diperkirakan pada abad 6 SM. Situs Kuil Artemis periode pertama dikelilingi oleh 36 kolom besar. Situs ini kemudian diperluas oleh Kreisos, Raja Lidia. Periode pembangunan Kuil Artemis selanjutnya adalah pada abad 2 SM. Kuil ini dibangun di atas kuil lama dan luar biasa besar, dengan 127 kolom.

Masing-masing mempunyai tinggi 17,5 meter. Besarnya yang luar biasa ini yang membuat Kuil Artemis menjadi salah satu keajaiban dunia kuno. Namun,  Kuil Artemis periode ini hancur karena dua kali gempa. Setelah berhasil dibangun kembali, kuil ini malah dijarah oleh orang-orang Goth.

Selain karena penjarahan dan gempa bumi, Kuil Artemis hancur justru karena letaknya ada di Efesus. Efesus merupakan salah satu kota perdagangan penting. Berulang kali beberapa kekaisaran berusaha menguasainya. Kuil Artemis semakin terlupakan ketika Paulus menjadikan Efesus sebagai salah satu basis jemaat awal Kristen yang pertama (33 M-55 M). Penyebaran agama Kristen membuat pemujaan terhadap Artemis dilupakan.

Patung Zeus di Olympia

patung-zeus

Patung Zeus terdapat di Olympia, sebuah tempat yang dianggap suci oleh orang-orang Yunani. Keajaiban dunia kuno yang pernah terdapat di Negara Yunani sekarang selain Patung Zeus di Olympia, adalah Kolosus dari Rodus.

Hanya, Yunani dalam zaman klasik adalah untuk menyebut daratan semenanjung Ionia yang termasuk dalam Benua Eropa. Pulau-pulau kecil di sekitar semenanjung jarang disebut bagian dari Yunani karena alasan tertentu, di antaranya karena di pulau-pulau tersebut berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang kadang menyerang Athena.

Walau demikian, pengaruh Kebudayaan Yunani (Hellenisme) hampir bisa dijumpai di seluruh wilayah mediterania.Zeus dalam mitologi Yunani Klasik merupakan dewa tertinggi. Ia adalah penguasa petir. Dalam Mitologi Romawi, Zeus diidentikan dengan Jupiter. Sering pula dewa penguasa, lautan, Poseidon, diyakini sebagai salah satu perwujudan Zeus, walau dalam mitologi Romawi klasik Poseidon adalah wujud dari Neptunus.

Patung Zeus di Olympia berwujud Zeus sedang duduk dan membawa kilat petir sebagai senjatanya. Tinggi patung sekitar 12 meter dan terbuat dari gading dan emas berlapis perunggu. Deskripsi detail tentang patung ini dicatat oleh Pausanias yang mengunjungi Patung Zeus pada abad 2 M. Patung ini dilingkari dengan tunas zaitun, duduk di singgasana megah yang terbuat dari kayu  cedar.

Tahta Zeus terbuat dari gading dan emas, kayu hitam dan batu mulia. Di sisi kanan tangan Zeus, terdapat patung kecil Nike, dewi kemenangan. Feidias merupakan orang yang membuat keajaiban dunia kuno tersebut. Feidias atau disebut Feidias Agung, hidup pada 480 SM -430 SM. Ia merupakan seorang pematung, pelukis, sekaligus arsitek.

Selain Patung Zeus di Olympia, Feidias diyakini sebagai perancang Acropolis di Athena. Ia juga membuat patung Dewi Athena, salah satu pantheon yang sangat dihormati dan dipuja setelah Zeus. Athena adalah putri Zeus. Semua keajaiban dunia kuno telah hancur dan hanya menyisakan reruntuhan-reruntuhan bangunan.

Beberapa lokasi reruntuhan bekas keajaiban dunia kuno kini telah masuk dalam daftar situs Warisan Dunia (World Heritage) UNESCO, yaitu Pulau Rodos, Kuil Artemis, dan Olympia, selain juga Piramida Giza di Mesir.

Demikianlah ulasan tentang Empat Keajaiban Dunia Kuno Sisa-Sisa Helenisme, semoga berguna dan bermanfaat.

Posting Komentar untuk " Empat Keajaiban Dunia Kuno Sisa-Sisa Helenisme"