Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Budaya Gotong Royong Bangsa Indonesia


Budaya Gotong Royong Bangsa Indonesia

Semangat bergotong royong dalam mengerjakan sesuatu adalah merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang sangat di kagumi oleh kalangan bangsa lain di dunia ini. Budaya gotong royong adalah budaya asli bangsa Indonesia yang tidak akan Anda temui di negara lain di dunia ini.

Gotong rotong sendiri menurut pengertian yang di tulis oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bekerja secara bersama - sama untuk mengerjakan sesuatu. Semangat gotong royong di landasi oleh rasa kebersamaan dan keikhlasan karena bagi mereka yang bekerja tersebut tidak di bayar alias gratis.

Saya masih ingat dulu ketika tinggal di desa sekitar tahun 90 an, semangat gotong royong itu begitu kental terasa dalam kehidupan masyarakat. Ketika ada seseorang yang sedang memperbaiki rumah misalnya, bagaimana mereka bersemangat untuk saling bantu membantu demi memperbaiki rumah orang tersebut dari mulai pembongkaran hingga selesai. Mereka semua membantu pekerjaan tersebut tanpa di bayar, dan hanya di sediakan makan serta minum ala kadarnya. Namun demikian mereka abegitu bersemangat seakan - akan pekerjaan tersebut adalah sesuatu yang menyenangkan. Mereka bahkan rela untuk sejenak meninggalkan rutinitas pekerjaan mereka di sawah dan ladangnya demi membantu memperbaiki rumah tetangganya tersebut. Sungguh sebuah hal yang sangat mulia dan patut untuk di contoh oleh kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia.

Namun belakangan ini semangat gotong royong tersebut sedikit berkurang seiring dengan meninggalnya para orang tua yang selalu memegang teguh tradisi tersebut. Dewasa ini anak - anak muda sudah mulai menilai segala sesuatu dengan bentuk uang dan upah. Semua di anggap praktis bahwa setiap masalah akan selesai jika ada uang. Oleh karena itu kita sudah mulai jarang menjumpai acara gotong royong masyarakat seperti beberapa tahun yang lalu.

Tentu saja ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kita semua untuk kembali menghidupkan dan membangkitkan kembali budaya masyarakat tersebut agar bisa terus lestari. Budaya gotong royong tidak boleh hilang karena arus globalisasi dan kebudayaan asaing yang lebih mementingkan individualisme daripada semangat kekeluargaan dan kebersamaan.

Dalam kegiatan gotong royong semua yang terlibat di dalamnya ikut bekerja secara bersama -- sama, Tidak ada orang yang ngobrol atau pun berlagak seperti bos yang pekerjaannya hanya memerintah saja.. Semua orang yang hadir turut ambil bagian dalam pekerjaan itu. Mereka semua memiliki perasaan yang sama yakni ingin membantu sesama manusia, dan ingin meringankan beban sesama warga. Oleh karena itu mereka secara bersama-sama memperbaiki rumah tetangga mereka bersama - sama. Budaya gotong-royong telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat desa sehari-hari.

Budaya gotong- royong bukan berarti harus selalu melakukan hal-hal besar bagi masyarakat. Dengan melakukan sebuah kegiatan sederhana pun, seperti membagikan pakaian bekas kepada masyarakat yang membutuhkan, melakukan kerja bhakti membersihkan lingkungan tempat tinggal, mendorong terciptanya kerjasama antar warga dan menanam pohon untuk penghijauan, adalah termasuk gotong royong.

Demi memepertahankan dan tetap melestarikan budaya gotong royong ini, maka peran dari masyarakat Desa sangatlah penting karena mereka adalah  penjaga terakhir semangat Gotong Royong sebagai perwujudan nyata dari nilai - nilai luhur Pancasila.

image : instagram@irfan_freedom

Menurut catatan sejarah yang ada, salah satu tokoh perjuangan bangsa yang merupakan proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia yakni Ir. Soekarno pernah menyampaikan dalam sebuah pidatonya, bahwa dasar dari bangsa Indonesia merdeka adalah :
  • Kebangsaan
  • Internasionalisme
  • Mufakat
  • Kesejahteraan
  • Ketuhanan
Kelima dasar tersebut aklhirnya dinamakan Pancasila. Panca berarti lima dan Sila artinya “asas” atau “dasar”, sehingga Pansila artinya Lima Dasar. 

Semangat Pancasila Adalah Gotong Royong

Masih menurut Bung Karno, kelima sila  dari Pancasila tersebut dapat diperas sehingga menjadi tiga, yakni :
  • Sosio-nasionalisme
  • Sosio-demokrasi
  • Ketuhanan
Dan jika diperas lagi menjadi satu, maka didapatlah satu kata yakni “gotong-royong”. Jadi semangat gotong royong adalah semangat Pancasila.

Membangun Peradaban Bangsa Indonesia

Membangun peradaban bangsa harus dilakukan dengan cara membangun budi pekerti serta membangkitkan semangat kebersamaan di antara warga negaranya. Jika ingin membangun sebuah negara yang besar dan kuat maka tidak bisa hanya dilakukan oleh satu golongan saja, akan tetapi harus dilakukan secara bersama - sama oleh semua komponen bangsa, termasuk suku - suku dan seluruh lapisan masyarakat. 

Untuk itulah maka menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam dasar negara  Pancasila sangat penting untuk pelajari kembali, karena generasi bangsa di masa mendatang belum tentu bisa menghayati Pancasila sebagai perekat dasar yang bisa mempersatukan seluruh komponen bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia bisa merdeka dari penjajahan adalah berkat semangat gotong royong, rasa persatuan, kebersamaan dan semangat berjuang secara bersama - sama untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Setelah kita merdeka semangat gotong royong tersebut hendaknya tetap di jaga agar terus lestari. Namun yang terjadi belakangan ini terlebih sejak munculnya zaman reformasi semangat tersebut seperti agak ditinggalkan. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah penggunaan uang atau dana sebagai tolok ukur yang cukup untuk partsipasi dalam kegiatan kemasyarakatan seperti yang sudah saya sampaikan di atas. 

Di beberapa  tempat secara nyata uang menjadi bisa perusak semangat gotong royong warga untuk bergotong royong. Kehadiran dalam sebuah acar kebersamaan pun terkadang diwakili dengan uang. Tidak hadir kegiatan ronda malam cukup bayar denda berupa uang. Tidak hadir dalam pertemuan cukup titip uang iuran. Tidak ikut kerja bakti cukup memberi sumbangan berupa uang. Uang memang bisa membuat kita kehilangan semangat gotong royong dan kebersamaan.

Dengan kurangnya semangat gotong royong, maka masyarakat menjadi tidak peka terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Gotong royong adalah pola pertahanan terbaik dalam masyarakat, gotong royong mampu menjadi sebuah alat komunikasi yang sangat efektif.

Satu hal yang diharapkan bisa untuk terus menjaga semangat kegotongroyongan adalah masyarakat yang tinggal di pedesaan. Semoga desa mampu menjadi penjaga terakhir dari pilar kejayaan Pancasila dengan tetap menjaga semangat kegotongroyongan di dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

Semoga semangat gotong royong ini bisa terus terjaga keberadaannya dan kelestariannya agar bisa menjadi perekat rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam kehidupan masyarakat.

Posting Komentar untuk "Budaya Gotong Royong Bangsa Indonesia"