Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pernikahan Adat Lampung Melinting


Pernikahan Adat Lampung Melinting
image via instagram@yusefa_salon

Secara garis besar, masyarakat asli provinsi Lampung terbagi menjadi dua kelompok adat besar, yaitu Lampung Pepadun dan Lampung Saibatin (Peminggir). Akan tetapi, selain dari kedua kelompok besar tersebut, terdapat pula kelompok adat lain yang juga memiliki pernak-pernik tradisi dan ritual adat khas yang berbeda dari keduanya.

Salah satu dari kelompok adat tersebut adalah masyarakat Lampung Melinting yang sebagian besar tinggal dan menetap di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Adapun ciri khas dari masyarakat adat Lampung Melinting ini di antaranya dapat kita lihat pada upacara ritual pernikahan. 

Dalam upacara pernikahan tersebut, terdapat tiga macam jenis sistem perkawinan, yakni mesukum (bumbang aji), ngakuk majau (sebumbangan), dan ngibal serbou (mupakat tuha).

Mesukum merupakan sebuah upacara pernikahan ketika si gadis dibawa ke keluarga pria untuk ditanya kesediaannya untuk menikah. Jika dia setuju, maka kemudian si gadis tersebut akan diantarkan kepada keluarganya. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan acara pertunangan. 

Ngakuk majau merupakan sebuah upacara  pernikahan ketika si gadis dibawa secara diam-diam kepada keluarga pria, kemudian keluarga pria akanmengabarkan maksudnya untuk menikahkan kedua mempelai dengan prosesi berlangsung di tempat keluarga pria.

Ngibal serbou merupakan sebuah ipacara pernikahan ketika kedua pihak keluarga tersebut telah saling mengenal satu sama lain dan didahului dengan pertunangan terlebih dahulu. Pernikahan diawali prosesi adat dengan keluarga pihak laki-laki akan mendatangi keluarga pihak perempuan dengan membawa kelengkapan adat (kanago) tertentu yang telah di tentukan.

Ketiga sistem pernikahan dalam kelompok masyarakat adat Lampung Melinting tersebut memiliki prosesi yang hampir sama, meskipun ada beberapa jenis perbedaan dalam detail-detail tertentu. 

Menjelang atau setelah akad nikah, sesuai dengan ajaran dan ketentuan dari agama Islam, maka kedua mempelai akan melakukan prosesi ngarakbetamat (atau khataman Qur'an). Dalam prosesi ini kedua mempelai di minta untuk membaca ayat-ayat suci Al-Quran.

Sementara itu, Prosesi Sabaian merupakan ritual ketika kedua pihak keluarga saling bersalaman sebagai permohonan maaf jika ada yang kurang berkenan. Ritual pemberian gelar kepada kedua mempelai, Untuk mempelai pria akan diberi gelar Adok sementara untuk mempelai wanita akan diberi gelar Inai. 

Dan yang terakhir adalah ritual musek, yaitu para tetua dari keluarga mempelai akan menyuapkan makanan kepada kedua mempelai tersebut.

Hal lain yang menjadi keunikan dan ciri khas dari prosesi pernikahan adat Lampung Melinting adalah busana yang di kenakan. Busana pengantin perempuan berupa kain tapis cekil, baju kurung dari bahan brokat putih, selendang jungsarat, selapai, bulu serti, dan selop. 

Sementara untuk pengantin laki-laki mengenakan celana pantalon, kemeja putih, kain tumpal, kekat akin, kerembung, punduk (keris), dan juga selop.

Demikianlah artikel tentang Pernikahan Adat Lampung Melinting. Semoga berguna dan bermanfaat. Silahkan berkunjung ke blog saya di www.anekabudaya.xyz untuk membaca artikel tentang budaya dan tradisi yang ada di Indonesia.

Posting Komentar untuk "Pernikahan Adat Lampung Melinting"