Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial

Seperti telah kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sepanjang hidupnya manusia membutuhkan kasih sayang, perhatian, pengawasan, kepuasan, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan hal tersebut manusia membutuhkan interaksi yaitu suatu proses sosial.

Adapun bentuk-bentuk interaksi sosial antara lain:

1. Hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya

2. Hubunagan antara kelompok dengan kelompok lainnya

3. Hubungan antara individu dengan kelompok yang terdapat dalam masyarakatnya

Hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya

Tingkah laku atau tindakan seseorang akan mendapatkan respon, reaksi atau tanggapan dari apa yang diterimanya. Bentuk interaksi terhadap individu dapat berupa senyuman, saling bertegur sapa, berbincang - bincang, marah, mencium dan sebagainya.

Respon yang didapatkan juga bisa bermacam-macam tergantung stimulus seperti apa yang diberikan. Misalnya ketika Beti jatuh cinta, dia akan melakukan interaksi yang hangat ketika bertemu dengan pasangannya. 

Senyuman, seikat bunga, dan sebagainya akan dia ungkapkan. Beti akan mendapatkan respon yang sama, pasangannya pun akan lebih memperhatikan Beti. Respon yang terjadi bisa aktif maupun pasif.

Hubunagan antara kelompok dengan kelompok lainnya

Interaksi antara kelompok dengan kelompok lainnya adalah interaksi individu dalam suatu kelompok sebagai satu kesatuan dan bagian dari dirinya dengan kepentingan kelompok lain. Contohnya perwakilan delegasi sebuah negara menghadiri pertemuan dengan delegasi negara-negara lain dalam rangka mecari solusi mengenai isu lingkungan hidup.

Dalam hal ini delegasi tersebut datang bukan sebagai dirinya sendiri, namun mewakili negaranya.

Hubungan antara individu dengan kelompok yang terdapat dalam masyarakatnya

Interaksi individu dengan kelompok adalah interaksi individu sebagai individu dengan kepentingan kelompok, misalnya dosen yang sedang memberi kuliah di dalam kelas.

Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Interaksi sosial biasanya didasari atas berbagai faktor, diantaranya:

1. Imitasi

Proses imitasi adalah proses peniruan (duplikasi). Individu pertama kali melakukan imitasi pada waktu masih kecil, di dalam lingkungan keluarga. Anak biasanya akan meniru tindakan orang tua, seperti cara bicara, cara makan, cara berpakaian, dan sebagainya. 

Berikutnya, proses imitasi di lingkungan luar. Proses imitasi bisa karena beberapa kemungkinan. Semakin kompleks suatu masyarakat dan tingginya interaksi maka akan mengakibatkan dorongan proses imitasi pada masyarakat.

Proses imitasi bisa karena rasa tertarik, kagum kepada seseorang yang akhirnya individu melakukan peniruan. Imitasi bisa mengarah pada hal-hal yang bersifat negatif dan positif. Agar tidak terjadi dampak dan efek negatif maka perlu ditanamkan norma dan aturan dalam masyarakat.

2. Identifikasi

Proses identifikasi sama dengan proses pada imitasi, namun pada proses identifikasi ini bukan hanya peniruan fisik dan kelakuan, akan tetapi hingga sampai proses kejiwaan. Bagaimana seseorang sudah menganggap dirinya sama seperti yang diidolakannya.

Misalnya, seseorang yang mengidolakan seorang penyanyi. Ia akan melakukan proses imitasi sampai dengan pengidentifikasian dirinya sama dengan sang artis yang menjadi idolanya. Seorang anak yang dekat dengan salah satu orang tuanya, suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan yang diidolakannya

3. Sugesti

Sugesti adalah rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh seseorang sehingga individu yang diberi sugesti menurut dan mengikuti apa yang dikehendaki. Bentuk sugesti dapat berupa saran, pendapat, dan pertanyaan.

Misalnya sugesti bisa dari individu ke individu, individu ke kelompok, dan kelompok ke kelompok lainnya. Sugesti bisa juga karena dipengaruhi oleh iklan-iklan di televisi, majalah, dan sebagainya. Sugesti memiliki kecenderungan bersifat irasional.

4. Motivasi

Motivasi hampir mirip dengan sugesti, namun motivasi lebih cenderung positif, saran, atau stimulus yang diberikan dilakukan secara kritis, rasional, dan penuh dengan tanggung jawab.

5. Simpati

Simpati adalah proses kejiwaan, di mana seorang individu merasa tertarik dengan seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, perbuatan, dan wibawanya. Perasaan simpati seorang pria kepada wanita tidak akan menutup kemungkinan benih-benih cinta bersemi.

6. Empati

Empati sekilas mirip dengan simpati. Akan tetapi bukan hanya perasaan kejiwaannya saja, empati dibarengi dengan respon tubuh. Misalnya jika orang tua kawan meninggal dunia maka duka yang mendalam ikut dirasakan, sama-sama merasa kehilangan.

Demikianlah ulasan artikel terkait dengan bentuk - bentuk interaksi sosial. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat untuk Anda dan para pembaca semuanya.

Posting Komentar untuk " Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial"