Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Sistem Sosial dan Struktur Sosial

 

sistem-sosial-suku-baduy
credit:instagram@_86novianto

Sistem sosial adalah satu sistem yang terdiri dari komponen-komponen sosial. Komponen-komponen sosial itu terdiri dari beberapa tindakan sosial yang dilaksanakan oleh beberapa individu yang berhubungan satu dengan yang lain. 

Dalam sistem sosial ada beberapa individu yang berhubungan dan bergaul sehingga terbentuk hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan jalinan sosial itu membuat sebuah struktur sosial dalam kelompok atau warga masyarakat yang pada akhirnya akan menentukan corak dari kelompok itu.

Satu sistem sosial bukan hanya berbentuk kelompok pribadi. Sistem sosial berbentuk hubungan-hubungan sosial dan publikasi yang membuat nilai-nilai dan adat-istiadat sehingga terikat kesatuan hidup bersama yang teratur dan berkaitan.

Menurut Selo Soemardjan yang merujuk pada opini Loomis satu sistem sosial harus terdiri dari sembilan elemen sebagai berikut:

1. Keyakinan dan Pengetahuan

Elemen keyakinan dan pengetahuan sebagai elemen yang terpenting dalam sistem sosial karena sikap anggota dalam warga benar-benar dikuasai oleh apa yang mereka yakin dan apa yang mereka kenali mengenai kebenaran, sistem religius, dan beberapa cara penyembahan ke si pembuat.

2. Hati

Hati adalah kondisi jiwa manusia yang terkait dengan keadaan alam sekelilingnya terhitung didalamnya sama-sama manusia. Ketidaksamaan background budaya satu warga akan membandingkan kondisi mental warga yang membuat satu sistem sosial. 

Hati tercipta lewat jalinan yang menghasilkan keadaan mental tertentu yang jika sampai di tingkat tertentu harus terkendali supaya tidak ada kemelut jiwa yang terlalu berlebihan.

3. Arah

Dalam tiap perbuatannya manusia tentu memiliki arah-tujuan yang akan diraih.

Arah itu, yakni satu hasil akhir atas satu perlakuan dan sikap seorang yang perlu diraih lewat pengubahan atau dengan menjaga satu kondisi yang telah bagus.

4. Etika/Aturan/Ketentuan Sosial

Etika adalah pedoman-pedoman mengenai sikap yang diinginkan atau patut menurut barisan atau warga. Etika-etika sosial sebagai dasar perilaku yang diharuskan atau dibetulkan dalam keadaan-situasi tertentu dan sebagai elemen terpenting untuk memperkirakan perlakuan manusia dalam sistem sosial. Norma- etika sosial didalami dan ditingkatkan lewat publikasi sehingga menjadi pranata-pranata sosial.

5. Posisi (Status) dan Peranan (Role)

Posisi adalah status seseorang pada umumnya dalam penduduknya berkenaan sama orang lain, dalam makna lingkungan pertemanan, prestasi, hak-hak, dan kewajibannya. Posisi tentukan apa yang perlu seseorang lakukan untuk warga.

Dalam tiap sistem sosial ditemui berbagai macam posisi baik yang didapat secara temurun, dengan usaha sendiri atau posisi yang diberi sebagai penghargaan dari lingkungan sendiri, sedang peranan (role) adalah penerapan hak dan kewajiban seorang sesuai dengan posisinya.

6. Tingkat/Pangkat

Pangkat terkait dengan posisi dan peran seorang dalam masyarakat. Seseorang dengan pangkat tertentu bermakna memiliki pembagian hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Pangkat didapat sesudah lewat penilaian pada sikap seseorang yang meliputi pengajaran, pengalaman, kepiawaiannya, dedikasinya, keseriusannya, dan ketulusan tindakan yang dilakukan.

5. Kekuasaan

Kekuasaan adalah tiap kekuatan untuk mempengaruhi pihak lain. Jika seseorang dianggap mampu oleh warga masyarakat sekelilingnya maka ia akan memiliki kekuasaan.

6. Ancaman

Ancaman adalah satu wujud imbalan yang diberikan kepada seorang atas sikapnya. Ancaman bisa berbentuk hadiah dan dapat berbentuk hukuman. Ancaman diberikan oleh warga untuk menjaga perilaku warga masyarakat agar sesuai ketentuan yang ada. 

Tiap warga akan mengaplikasikan ancaman baik yang positif atau ancaman yang negatif ke anggotanya, tapi bentuk dan jenjang ancaman yang diberikan benar-benar bergantung pada peradaban warga masyarakat tersebut.

7. Sarana (Fasilitas)

Sarana adalah semua wujud langkah, jalan, sistem, beberapa benda yang dipakai manusia untuk membuat arah sistem sosial tersebut. Sarana di sini sama dengan sumber daya material yang berbentuk ide atau gagasan.

Menurut Selo Soemardjan merujuk opini Talcott Parson, unsur- elemen pada suatu sistem sosial itu sedikitnya terdiri dari empat subsistem, yakni sebagai berikut.

1. Subsistem Kebudayaan 

Subsistem ini hasilkan kebudayaan kebendaan, sistem ilmu dan pengetahuan, dan sistem nilai budaya atau tradisi istiadat.

2. Subsistem Sosial 

Subsistem sosial ini hasilkan nilai-nilai, etika-etika, dan beberapa kaidah sosial yang menempel dalam tiap sikap manusia.

3. Subsistem Personalitas 

Subsistem personalitas hasilkan corak sikap warga sebagai karena hubungan sosial dan publikasi yang terus-terusan.

4. Subsistem Kelompok Biologis 

Subsistem biologis ini terkait dengan tindakan manusia pada lingkungan hidup disekelilingnya

Struktur sosial meliputi formasi status dan peranan yang ada dalam unit sosial, ditambahkan nilai-nilai dan etika-etika yang mengendalikan hubungan antarstatus dan peranan sosial. 

Dalam struktur sosial ada beberapa unsur sosial seperti beberapa kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial. Lewat proses sosial beberapa unsur sosial itu tercipta, berkembang, dan didalami oleh pribadi dalam warga. 

Proses sosial tersebut adalah jalinan bolak-balik di antara sektor- sektor kehidupan dalam warga masyarakat dan memahami etika-etika yang berjalan dan berlaku dalam masyarakat.

Posting Komentar untuk "Pengertian Sistem Sosial dan Struktur Sosial"