Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rumah Krong Bade: Rumah Adat Tradisional Aceh

Rumah Krong Bade: Rumah Adat Tradisional Aceh
sumber gambar:flickr.com

Rumah Krong Bade merupakan salah satu rumah adat tradisional yang berasal dari Aceh, Indonesia. Keunikan rumah ini tidak hanya terlihat dari bentuk fisiknya yang menarik, namun juga dari segi filosofi dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Rumah Krong Bade memiliki bentuk yang khas dan memiliki atap yang tinggi, dengan tiang-tiang utama yang kokoh dan diperkuat oleh bambu. Keunikan lain dari rumah ini adalah adanya ruang yang dapat digunakan sebagai tempat ibadah, yang dikenal dengan nama “Lampase”.

Budaya dan filosofi yang terkandung di dalam rumah Krong Bade juga sangat erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Aceh. Keunikan ini menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang budaya dan tradisi Aceh. 

Oleh karena itu, kita perlu memahami dan melestarikan rumah adat tradisional seperti Rumah Krong Bade agar budaya dan tradisi tersebut dapat diteruskan ke generasi berikutnya.

Rumah Adat Tradisional Dengan Bahan Alami

Proses pembangunan Rumah Krong Bade sangat unik, karena tidak menggunakan satu paku pun yang menempel. Masyarakat Aceh lebih memilih untuk mengikat berbagai bahan bangunan menggunakan tali kuat agar membentuk bangunan yang kokoh dan stabil. Hal ini tidak hanya memperlihatkan kreativitas dan inovasi masyarakat Aceh, namun juga memperlihatkan kecintaan mereka terhadap lingkungan.

Dalam proses pembangunan rumah Krong Bade, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil akhir menjadi maksimal. Hari yang tepat untuk memulai pembangunan harus ditentukan dengan baik dan bahan yang digunakan harus dipilih dengan cermat dan hati-hati. Dalam hal ini, pendapat dari kepala suku juga sangat penting untuk diambil sebagai bahan pertimbangan.

Ukiran-ukiran yang terdapat pada rumah Krong Bade juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Ukiran-ukiran ini melambangkan kasta dari setiap keluarga yang tinggal di rumah tersebut dan menjadi salah satu unsur penting dalam memperkuat budaya dan tradisi Aceh. 

Meskipun terbuat dari bahan alami, rumah Krong Bade mampu bertahan hingga ratusan tahun lamanya dan menjadi salah satu bangunan yang memiliki nilai historis dan budaya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan melestarikan rumah adat tradisional seperti Rumah Krong Bade agar budaya dan tradisi tersebut dapat diteruskan ke generasi berikutnya.

Pembagian Ruangan Rumah Adat Krong Bade

Setiap ruangan dalam rumah adat Krong Bade memiliki ukiran-ukiran yang unik dan melambangkan kebudayaan dan tradisi Aceh. Desain interior dan eksterior rumah ini sangat indah dan menunjukkan kecintaan masyarakat Aceh terhadap budaya dan tradisinya. Oleh karena itu, rumah adat Krong Bade menjadi salah satu rumah adat tradisional yang harus dilestarikan dan dipahami.

Rumah adat Krong Bade memiliki pembagian ruangan yang sangat khas dan unik. Terdapat beberapa ruangan utama dalam rumah adat ini, antara lain:

1. Teras Rumah / Serambi

Ruangan pertama yang akan terlihat saat memasuki Rumah Krong Bade adalah serambi depan atau yang disebut dengan Seuramoeukeu. Serambi ini berada pada area pertama rumah yang berdekatan dengan teras. Ruangan ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat setempat, karena hanya dapat digunakan untuk menerima tamu laki-laki saja. 

Dalam serambi depan, tamu laki-laki juga dapat menikmati makan sambil diterima oleh pemilik rumah. Pada malam hari, serambi depan juga sering dijadikan sebagai ruangan tidur bagi laki-laki baik pribumi atau tamu.

Teras rumah adat Krong Bade juga memiliki keunikan tersendiri. Teras ini berada di depan dan berdekatan dengan serambi depan. Teras yang dibangun dari bahan alam memberikan sensasi betah dan menikmati pemandangan halaman yang indah. Teras juga sering digunakan sebagai tempat berkumpul dan bermain anak. 

Namun, dalam pembangunan teras harus mematuhi aturan yang ada seperti lokasi harus berdekatan dengan serambi depan dan harus dikonsultasikan dengan kepala suku setempat.

Dalam keseluruhan, ruangan-ruangan yang terdapat dalam Rumah Krong Bade memiliki fungsi dan makna tersendiri serta terikat dengan adat dan budaya masyarakat setempat. Hal ini menambah keunikan dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi rumah adat tradisional Aceh.

2. Pintu Gerbang dan Tiang Rumah

Gerbang adalah simbol status bagi pemilik rumah adat di Rumah Krong Bade. Hanya rumah adat milik keluarga kaya dan kepala masyarakat yang memiliki gerbang. Gerbang harus dibuat mengikuti aturan yang berlaku dengan bahan utama kayu kuat dan atap terbuat dari bilik. Pada beberapa gerbang, terdapat juga lonceng besar yang dipasang di dalamnya.

Rumah adat ini juga memiliki Tamee atau tiang yang digunakan sebagai pemopong dan pelindung rumah dari gempa bumi dan banjir. Jumlah tiang yang dibutuhkan bervariasi sesuai dengan luas rumah dan biasanya berjumlah antara 16 hingga 28 buah. 

Diameter dan tinggi tiang disesuaikan dengan keinginan pemilik rumah, biasanya berdiameter 20-35 cm dan tinggi 150-170 cm. Semakin tinggi tiang, maka bahan yang digunakan harus semakin kuat untuk mencegah resiko robohnya rumah.

3. Ruang Dapur

Dalam Rumah Adat Krong Bade, terdapat sebuah area dapur yang disebut Rumoh Dapu. Memiliki desain yang luas dan nyaman, dapur ini biasanya berada pada bagian belakang rumah sehingga memungkinkan pemilik rumah untuk menyimpan banyak peralatan dapur.

Aturan yang berlaku mengenai posisi dapur berbeda dengan serambi belakang, dimana dapur dibangun lebih rendah dari posisi lantai serambi.

Area dapur yang luas juga dilengkapi dengan banyak jendela sehingga membuat udara didalam dapur tetap segar dan membuang bau masakan dengan baik. Ruangan dapur yang lapang juga bisa digunakan untuk berbagai acara besar, seperti pernikahan, dimana pemilik rumah bisa memasak untuk tamu yang banyak dengan mudah. 

Bahkan, dapur ini bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga besar dan menikmati makan siang dengan suasana yang nyaman dan harmonis.

4. Lumbung Padi (Kroong Padee)

Pembangunan lumbung padi juga merupakan bagian penting dari rumah adat Aceh, Kroong Padee. Konsep ini sangat berkaitan dengan pekerjaan utama masyarakat setempat sebagai petani. Oleh karena itu, lumbung padi ditempatkan bersebelahan dengan rumah tetapi terpisah untuk menjaga agar rumah tetap bersih dari padi yang belum diolah.

Lumbung padi yang berada di halaman rumah membuat Anda tetap dapat memantau kondisi dan memastikan padi Anda terjaga dengan baik. Dalam pembangunan lumbung padi ini, Anda memiliki fleksibilitas untuk memilih lokasi di samping, belakang, atau depan rumah, dan menggunakan berbagai bentuk seperti saung kecil dengan atap. Biasanya, masyarakat setempat menggunakan bentuk seperti itu.

5. Rumah Induk (Rumah Inong)

Rumah Induk adalah inti dari Krong Bade, Rumah Adat Provinsi Aceh. Disebut juga dengan Rumoh Inong oleh masyarakat setempat, ruangan ini merupakan bagian terpenting dalam rumah. Posisi dari Rumah Induk harus berada di antara kedua serambi yang merupakan titik sentral rumah, dan harus lebih tinggi dari ruangan lainnya.

Rumah Induk biasanya dibangun dengan dua kamar yang dipisahkan oleh gang. Gang ini juga terhubung dengan kedua serambi, membuat pemilik rumah mudah berpindah antar ruangan dan memantau lingkungan sekitar. 

Ruangan ini cukup luas untuk memuat banyak furnitur, termasuk tempat tidur besar, lemari, dan tempat duduk. Jendela yang cukup besar dan pintu gerbang juga menambah kenyamanan saat tinggal di sana.

Setiap kamar memiliki ukiran tradisional yang cantik pada pintunya, dan luasnya ruangan memudahkan pembersihan. Adanya fentilasi yang baik memastikan udara segar di dalam rumah. Atap yang luas dan tinggi, meskipun terbuat dari bahan alami, memberikan tampilan elegan dan mempesona. 

Desain sederhana dengan sentuhan kemewahan membuat Rumah Induk menjadi tempat yang indah dan nyaman untuk tinggal. Dari jendela kamar, Anda juga dapat menikmati pemandangan indah yang mempesona.

6. Serambi / Teras Belakang

Serambi belakang, yang juga dikenal sebagai Seuramoelikoot, merupakan bagian penting dari Rumah Adat Krong Bade yang memiliki banyak fungsi. Area ini merupakan ruang khusus perempuan yang digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu dan melakukan berbagai aktivitas seperti makan bersama, bermain, berkumpul, dan berkirim.

Serambi belakang memiliki posisi yang unik dalam Rumah Krong Bade, terletak di bagian belakang rumah dan memisahkan antara ruangan laki-laki dan perempuan. Ruangan ini dilengkapi dengan beberapa furniture seperti meja dan kursi yang dapat digunakan untuk makan bersama atau berbincang-bincang.

Penataan ruangan serambi belakang juga didesain dengan sangat indah dan tradisional. Jendela yang besar memberikan cahaya dan udara yang cukup, membuat ruangan ini terasa sangat nyaman dan sesuai untuk berbagai aktivitas. Terdapat pula ukiran tradisional yang mempercantik tampilan serambi belakang ini.

Pada malam hari, serambi belakang dapat digunakan sebagai tempat tidur kalangan perempuan. Ukuran ruangan yang cukup besar memastikan kenyamanan dan privasi bagi penghuninya. Dalam hal ini, serambi belakang menunjukkan bagaimana Rumah Adat Krong Bade memperhatikan kebutuhan dan privasi setiap bagian dalam rumah.

Upaya Melestarikan Rumah Adat Krong Bade

Beberapa upaya yang Pemerintah dan kita dapat lakukan untuk melestarikan dan menjaga rumah adat tradisional Aceh ini antara lain:

  • Membuat dokumentasi visual dan audio-visual tentang Rumah Adat Krong Bade dan tradisinya.
  • Mengembangkan kerja sama dengan institusi pendidikan untuk memasukkan pelestarian Rumah Adat Krong Bade dalam kurikulum.
  • Menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta untuk memperluas pengetahuan masyarakat tentang Rumah Adat Krong Bade.
  • Melakukan program restorasi terhadap rumah-rumah adat yang sudah tidak layak huni dan membantu pemilik rumah untuk memeliharanya.
  • Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tradisional secara berkala di Rumah Adat Krong Bade untuk memperkenalkan kebudayaan tersebut kepada masyarakat luas.
  • Menyediakan paket wisata yang berhubungan dengan Rumah Adat Krong Bade sebagai alternatif pariwisata baru.
  • Melakukan pembaruan sistem manajemen dan pengelolaan rumah-rumah adat untuk memastikan konservasi yang baik.

Berikut ini adalah video tentang rumah adat Krong Bade Aceh (credit to chanel youtube Bang Andi)


Kesimpulan

Berikut adalah beberapa kesimpulan tentang Rumah Krong Bade, rumah adat tradisional Aceh:
  • Rumah Krong Bade merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi Aceh yang sangat kaya.
  • Rumah ini memiliki arsitektur unik dan desain sederhana, dengan banyak detail yang menambah keindahannya.
  • Rumah Krong Bade memiliki serambi depan dan serambi belakang sebagai area khusus untuk laki-laki dan perempuan masing-masing.
  • Rumah induk dalam Krong Bade memiliki ruangan yang luas dan terletak pada posisi yang lebih tinggi dari ruangan lain.
  • Serambi belakang dapat digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu kalangan perempuan, sekaligus sebagai ruang makan dan tempat tidur.
Ada upaya untuk melestarikan Rumah Krong Bade sebagai warisan budaya dan tradisi Aceh.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa Rumah Krong Bade merupakan rumah adat yang memiliki keunikan dan kekayaan dalam budaya dan tradisi Aceh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melestarikan dan menghormati keberadaan rumah adat ini.

Posting Komentar untuk " Rumah Krong Bade: Rumah Adat Tradisional Aceh"