Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Candi Banyunibo, Ramalan Kiamat Bangsa Indonesia dan Mitos Kesuburan Dewi Hariti

 

candi-banyunibo-sleman-diy
credit:flickr.com

Sebuah keajaiban yang menggetarkan hati; sebuah candi yang dahulu dikira tumbang akibat perang, kini tegak megah menantang rentang waktu. Mengisahkan kisah haru dan mengerikan, candi ini "meramalkan" ancaman terhadap keberlangsungan bangsa. Namanya adalah Candi Banyunibo, terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berada di dalam kompleks Candi Banyunibo, kita menyelami bukan hanya arsitektur yang menakjubkan, tapi juga mitos dan makna yang tertanam dalam relungannya. Candi ini berdiri pada era yang hampir bersamaan dengan saat Śrīdharācāryya dari India mengembangkan konsep matematika besar, yang menjelaskan bahwa hasil perkalian nol dengan bilangan apa pun tetap akan menghasilkan nol.

Dewi Hariti: Kisah Penculik Anak dan Kesuburan

Di tanah India, di kota Rajgir, ada kisah mengharukan tentang sekelompok ibu yang datang kepada Buddha Sakyamuni dengan air mata berlinangan. Mereka mengadukan penculikan bayi-bayi oleh yaksi, makhluk roh wanita. Ternyata, pelaku penculikan ini adalah Abhiriti alias Hariti, istri raja yaksa Kubera yang memerintah atas kekayaan.

Hariti menculik anak-anak karena rindu menjadi seorang ibu, sebab ia sendiri tidak memiliki anak. Namun, Buddha dengan bijaksana menyembunyikan seorang bayi yang diculik Hariti, yang paling di sayangi. 

Pada akhirnya, Hariti menyadari rasa kehilangan yang dialaminya juga dirasakan oleh semua ibu yang kehilangan anak. Dengan penuh kesadaran, Hariti mengembalikan anak-anak yang diculiknya dan mengikuti ajaran Buddha, meraih gelar Jagatmata, ibu dari seluruh alam.

Kisah ini mencerminkan solidaritas perasaan ibu yang kehilangan anaknya dan pengorbanan untuk kebahagiaan mereka. Hariti, yang awalnya menculik anak, menjadi lambang perlindungan anak-anak dan keluarga.

Candi Banyunibo: Jejak Arkeologis Kekuatan Kehidupan

Di dalam kompleks candi, kita dapat menyaksikan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita dan simbol-simbol penting. Salah satu relief menarik adalah yang menggambarkan sosok Dewi Hariti yang dikelilingi oleh anak-anak. Ini menjadi bukti keberadaan mitos dan kisah kehidupan yang tersemat dalam dinding-dinding candi.

Terlihat jelas bahwa Candi Banyunibo tidak hanya menjadi tempat pemujaan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan kehidupan kepada masyarakat. Keberadaan relief Hariti yang menculik anak-anak, namun kemudian sadar akan pentingnya kasih sayang dan perlindungan terhadap mereka, mungkin adalah pengingat bagi setiap individu akan tanggung jawab untuk merawat dan melindungi generasi muda.

Pesan Mendalam dari Candi Banyunibo

Melalui relief-relief dan arsitektur candi, kita bisa mengambil banyak pelajaran tentang arti kehidupan, tanggung jawab terhadap anak-anak dan masa depan bangsa, serta pentingnya perubahan dari yang jahat menjadi baik. Candi Banyunibo dengan semua keunikannya memberikan kita pandangan mendalam tentang bagaimana kebijaksanaan leluhur kita tercermin dalam karya seni dan arsitektur mereka.

Seiring waktu, pesan-pesan ini tidak pernah kehilangan relevansinya. Dalam dunia yang terus berkembang, memahami dan merawat generasi muda tetap menjadi pondasi penting bagi kelangsungan bangsa. Seperti Dewi Hariti yang berubah dari penculik menjadi pelindung anak-anak, kita juga dapat belajar untuk tumbuh dan berubah, menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan.

Lokasi Candi Banyunibo

Candi Banyunibo terletak di Kawasan Wisata Candi Banyunibo, Cepit, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572

Kesimpulan

Candi Banyunibo bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga tempat yang sarat dengan pesan moral dan kehidupan. Melalui relief-reliefnya, kita dapat merenung tentang arti perlindungan anak-anak, perubahan dari yang jahat menjadi baik, dan tanggung jawab kita terhadap generasi muda. Seperti Dewi Hariti yang berubah menjadi pelindung, mari kita juga berusaha untuk menjaga dan merawat masa depan bangsa dengan baik.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQs)

1. Apa yang membuat Candi Banyunibo begitu istimewa?

Candi Banyunibo memiliki keunikan dalam arsitektur dan reliefnya yang menggambarkan cerita tentang Dewi Hariti dan makna mendalam tentang perlindungan anak-anak.

2. Bagaimana Dewi Hariti dipuja dalam agama Buddha?

Dewi Hariti adalah simbol perlindungan anak-anak dan keluarga dalam agama Buddha. Kisahnya mengajarkan tentang perubahan dari yang jahat menjadi baik.

3. Apakah ada kaitan antara Dewi Hariti dan Candi Banyunibo?

Ya, ada relief Dewi Hariti di dalam kompleks Candi Banyunibo. Relief ini menggambarkan ajaran tentang pentingnya merawat generasi muda.

4. Mengapa Candi Banyunibo berhubungan dengan ramalan kehancuran bangsa?

Relief Dewi Hariti yang menculik anak-anak dapat diartikan sebagai peringatan akan pentingnya merawat dan melindungi generasi muda agar bangsa tidak hancur.

5. Apakah kisah Dewi Hariti ada di budaya lain di Indonesia?

Di Bali, ada kisah Men Brayut yang memiliki kesamaan dengan kisah Dewi Hariti dalam agama Buddha. Men Brayut adalah simbol kesuburan dalam kebudayaan Bali.

Referensi: Asisi Chanel

Posting Komentar untuk "Candi Banyunibo, Ramalan Kiamat Bangsa Indonesia dan Mitos Kesuburan Dewi Hariti"