Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Dampak Negatif Globalisasi Budaya Dan Definisi Globalisasi Budaya


4 Dampak Negatif Globalisasi Budaya Dan Definisi Globalisasi Budaya
image via pixabay

Budaya adalah bahasa universal. Budaya dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan sebuah bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Dalam kancah internasional, budaya menjadi salah satu alat untuk menciptakan sebuah hubungan yang erat di antara bangsa - bangsa yang ada di dunia ini.

Namun melihat kenyataan yang terjadi saat ini, eksistensi dan keberadaan budaya sebuah bangsa mulai tergerus dan terpengaruh oleh perkembangan zaman yang semakin modern. Saat ini masyarakat dan bangsa - bangsa di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sedang memasuki era globaliasi yang terus bergerak maju. 

Dalam kurun waktu bebrapa  tahun terakhir ini, kita sangat sering mendengar kata "Globalisasi" baik melalui pemberitaan di media massa ataupun melalui percakapan masyarakat sehari-hari. Ya, globalisasi zaman telah menjadi materi percakapan dan perbincangan di tengah - tengah masyarakat, komunitas dan seluruh komponen bangsa, tidak terkecuali para tokoh dan pejabat di negeri ini.

Apakah definisi dan pengertian dari globalisasi?

Globalisasi adalah sebuah fenomena khusus dalam peradaban manusia yang terus bergerak maju dan merupakan bagian dari proses perkembangan peradaban manusia secara global. Munculnya teknologi informasi serta teknologi komunikasi mempercepat akselerasi dan perkembangan proses globalisasi tersebut sehingga bergerak dengan sangat cepat. 

Arus globalisasi menyentuh hampir seluruh aspek penting dalam kehidupan manusia. Globalisasi menciptakan berbagai macam tantangan dan juga masalah - masalah baru yang harus dijawab, dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya dalam upaya untuk memanfaatkan arus globalisasi demi kepentingan kehidupan manusia agar menjadi lebih baik.

Arus globalisasi zaman memiliki banyak dampak positif, akan tetapi juga , memiliki dampak negatif yang harus kita hindari. Dampak negatif globalisasi ini dialami oleh hampir semua masyarakat dan penduduk dunia di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Meskipun arus globalisasi memiliki dampak positif dan sangat berperan penting untuk menghubungkan berbagai negara di dunia ini, kita juga harus memahami beberapa dampak negatif dari globalisasi tersebut.

Dan berikut ini adalah 4 dampak negatif globalisasi, antara lain:
  • Dampak Negatif  Di Bidang Kesehatan
  • Dampak Negatif Di Bidang Budaya dan Sosial
  • Dampak Negatif Di Bidang Ekonomi
  • Dampak Negatif Di Bidang Eksistensi Daerah
Dampak Negatif Di Bidang Kesehatan

Ada banyak sekali dampak negatif dari globalisasi yang berimbas pada bidang kesehatan, yaitu:
  • Rumah sakit milik pemerintah cenderung kurang memperhatikan kualitas dan mutu pelayanan terhadap pasien jika di bandingkan dengan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit swasta, oleh karena itu maka Rumah Sakit milik pemerintah tersebut secara perlahan bisa ditinggalkan oleh  masyarakat.
  • Masyarakat kini cenderung lebih banyak memilih metode atau cara pengobatan secara alternatif atau memilih berobat ke luar negeri karena diluar negeri pelayanannya bagus dan fasilitasnya lebih lengkap.
  • Globalisasi membuat efek ketergantungan di bidang kesehatan pada negara - negara maju, karena mereka memiliki obat - obatan serta peralatan yang lebih medern.
  • Kesehatan masyarakat juga bisa dipengaruhi oleh perkembangan industri yang beroperasi tanpa memikirkan dampak pencemaran pada lingkungan di sekitarnya.
  • Banyaknya makanan cepat saji yang beredar di masyarakat.
  • Makanan cepat saji biasanya  memiliki ragam menu yang memiliki kandungan lemak, garam yang tinggi, sehingga mengakibatkan terjadinya masalah - masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat di seluruh dunia.
  • Munculnya penyakit - penyakit yang yang cukup berbahaya seperti penyakit diabetes, kegemukan (obesitas), kanker, dan penyakit - penyakit kronis lainnya.

Dampak Negatif Di Bidang Sosial Budaya

Beberapa dampak negatif globalisasi di bidang sosial budaya, antara lain:
  • Semakin mudahnya masyarakat untuk saling bertukar budaya dengan masyarakat dari bangsa lain, dan itu bisa terjadi salah satunya karena arus globalisasi.
  • Budaya bangsa barat bisa dengan cepat menyebar dan sangat memengaruhi eksistensi kebudayaan lokal di negara berkembang, seperti halnya Indonesia.
  • Membuat kebudayaan lokal semakin tersisih bahkan terancam punah karena anak - anak muda lebih menyukai budaya yang berasal dari barat, misalnya adalah cara atau gaya dalam berbusana, kebiasaan makan bahkan sampai pada kebiasaan berbahasa dengan baik.
  • Globalisasi menyebabkan budaya asli sebuah bangsa menjadi terpengaruh, misalnya lunturnya sifat gotong royong, tepo seliro, dan berkurangnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Dampak Negatif Di Bidang Ekonomi

Beberapa dampak negatif  dari arus globalisasi antara lain:
  • Ketidakamanan dalam bekerja masyarakat di negara -negara maju.
  • Banyak pemilik perusahaan di negara - negara yang mulai mengalihkan pekerjaan pabrik mereka dan dialihkan sementara waktu  ke negara-negara berkembang.
  • Banyak pengusaha yang memindahkan lokasi pabrik mereka ke negara - negara yang sedang  berkembang, karena upah tenaga kerjanya yang lebih rendah.
  • Masyarakat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, terutama di negara - negara maju.
  • Barang - barang hasil produksi negara berkembang dan negara maju juga bersaing satu sama lain. Dan realitas yang terjadi adalah banyak perusahaan yang kemudian terpaksa menurunkan harga produknya agar agar dapat bersaing dengan kompetitor mereka.
  • Produk lokal dalam negeri kalah bersaing dengan kompetitor.
  • Pertumbuhan ekonomi dalam negeri bisa terpengaruh bilamana tidak direncanakan dengan baik.
  • Globalisasi menciptakan kesenjangan sosial dalam masyarakat.
4 Dampak Negatif Globalisasi Budaya Dan Definisi Globalisasi Budaya
image via pixabay

Dampak Negatif Di Bidang Eksistensi Daerah

Beberapa faktor yang mengancam eksistensi budaya daerah dikarenakan arus globalisasi dan masuknya budaya asing, antara lain:
  • Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga budaya. Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah sekarang ini sangat minim sekali atau bahkan nyaris tidak ada. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman modern saat ini. 
  • Minimnya komunikasi budaya. Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang definisi budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan yang terjadi di antara suku di Indonesia yang akan berdampak pada turunnya ketahanan budaya bangsa Indonesia. 
  • Kurangnya pembelajaran budaya. Proses pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak anak berusia dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting untuk mempelajari budaya daerah tersebut. 

Intinya adalah akibat dari kemalasan kita dalam menjaga eksistensi budaya lokal kita sendiri dan lebih memilih budaya yang datang dari bangsa barat, maka hal tersebut bisa berdampak pada hilangnya eksistensi daerah tersebut karena salah satu yang menjadikan suatu daerah eksis adalah budaya masyarakat setempat (budaya lokalnya).

Jika kita runut kebelakang, munculnya istilah "Globalisasi" pertama kali muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai populer sebagai sebuah ideologi (pemahaman) baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir ini. Sebagai sebuah istilah, globalisasi begitu mudah untuk diterima dan dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia. Globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah peradaban dunia dengan sangat signifikan.

Topik tentang "Globalisasi" diperbincangkan oleh banyak kalangan dan akademisi, misalnya pakar ekonomi, pakar budaya, pakar pertanian bahkan sampai petani dan pedangang di pasar - pasar tradisional. Globalisasi mengandung pengetian yakni hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak dengan bebas dan terbuka dalam era perdagangan modern. Dan dengan terbukanya pintu masuk suatu negara terhadap negara lain, maka yang akan masuk kenegara tersebut tentu bukan hanya berupa barang dan jasa saja, akan tetapi juga berupa teknologi, pendidikan, nilai - nilai budaya dan sebagainya.

Konsep Globalisasi Budaya Menurut Para Ahli

Globalisasi memiliki banyak sekali penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai sebuah proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan sosial budaya.

1. Konsep Globalisasi Budaya Menurut Robertson (1992)      

Konsep globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yakni semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia yang dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.

2. Konsep Globalisasi Budaya Menurut Barker (2004)      

Konsep globalisasi menurut Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global.

3. Konsep Globalisasi Budaya Menurut Lucian W. Pye (1996)      

Globalisasi adalah sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture). Menurut Beliau proses persebaran ini telah berlangsung lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini.

Globalisasi Dan Budaya

Gaung tentang globalisasi, sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, dan membuat masyarakat  diseluruh dunia, termasuk Indonesia untuk bersiap-siap menerima kenyataan yakni masuknya pengaruh budaya luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia.  Salah satu aspek dan sendi kehidupan bangsa Indonesia yang terpengaruh adalah bidang kebudayaan.  Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang sangat beragam dan tidak ternilai harganya, termasuk didalamnya adalah tradisi dan keseniannya.  Kesenian rakyat, adalah salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia yang tidak luput dari pengaruh adanya globalisasi ini.

Globalisasi dalam bidang kebudayaan sendiri dapat berkembang dengan sangat cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita. Namun, disisi lain hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi masalah yang paling penting dalam menyikapai globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan kini lebih dikuasai oleh negara-negara maju saja, dan bukan negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Mereka yang memiliki sumber daya dan mampu menggerakkan komunikasi internasional notabene adalah negara-negara maju. Akibatnya, bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia misalnya akan selalu merasa khawatir akan tertinggal dalam  arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

Adalah Simon Kemoni, seorang sosiolog asal Kenya yang mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya.

Dalam proses alami ini, setiap bangsa di dunia ini akan berusaha untuk menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran yang kemungkinanan akan terjadi. Simon Kimoni berpendapat bahwa dalam proses ini, negara-negara dunia ketiga harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak tereliminasi oleh pengaruh budaya asing. 

Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o mengatakan bahwa perilaku dunia barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap seluruh masyarakat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Ngugi Wa Thiong’o meyakini bahwa budaya asing yang kini berkuasa di berbagai bangsa, dahulu dipaksakan masuk melalui imperialisme (penjajahan), dan kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.

Globalisasi Dan Kebudayaan Tradisional Bangsa Indonesia 


4 Dampak Negatif Globalisasi Budaya Dan Definisi Globalisasi Budaya
image via pixabay

Proses saling mempengaruhi dalam bidang budaya adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Tanpa adanya interaksi dan akulturasi maka kebudayaan tidak akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi saja, banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan budaya ini dapat berlangsung dalam beberapa generasi. 

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk dalam berbagai hal, karena memiliki keanekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografis yang begitu besar melebihi bangsa - bangsa lain di dunia ini.  Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai bentuk ekspresi tradisi dan kesenian masyarakatnya.  Masyarakat dan bangsa Indonesia mampu menjaga tradisi dan kesenian lokal mereka dari pengaruh budaya asing yang masuk tersebut.

Globalisasi Dan Persebaran Budaya Dunia 

Arus globalisasi secara intensif terjadi pada awal ke-20 dan ditandai dengan berkembangnya teknologi komunikasi.  Kontak budaya yang terjadi tidak perlu lagi melalui kontak fisik karena kontak melalui media massa telah memungkinkan hal tersebut.  Karena kontak ini tidak bersifat fisik dan individual, maka kontak tersebut bersifat massal yang melibatkan sejumlah besar orang (Josep Klapper, 1990).

Dalam prosesnya banyak warga masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi global tersebut, dalam waktu yang bersamaan dan ini berarti banyak  pula masyarakat yang kemudian terlibat dalam proses komunikasi global tersebut. Teknologi elektronik seperti Radio, Televisi, TV Kabel dan Internet membuat perkembangan globalisasi buadaya menjadi sangat cepat dan sangat sulit untuk di cegah. 

Terkait dengan globalisasi, mitos yang  berkembang selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia menjadi seragam (homogen).  Proses globalisasi akan  menghapus identitas dan jati diri serta keunikan dari masing - masing bangsa di dunia ini.  Kebudayaan lokal akan ditelan dan tereliminasi oleh kekuatan budaya yang lebih besar atau kekuatan budaya global. Anggapan seperti itu ternyata tidak sepenuhnya benar.  Kemajuan teknologi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna namun bukan berarti kebudayaan lokal juga akan serta merta hilang begitu saja. Semua tergantung pada masyarakat sendiri dalam menjaga dan merawat budaya lokal mereka agar tetap terjaga keberadaannya.

Kesenian Tradisional Dan Orientasi Globalisasi

Dampak yang terjadi paada era globalisasi saat ini, membuat eksistensi atau keberadaan kesenian tradisional berada pada titik yang sangat rendah dan mengalami begitu banyak tantangan serta tekanan-tekanan  terutama yang datang dari pengaruh budaya luar.

Tekanan dari pengaruh budaya luar terhadap kesenian tradisional ini dapat dilihat dari pengaruh berbagai karya-karya kesenian populer dan juga karya-karya kesenian yang lebih modern lagi yang dikenal dengan budaya pop yang saat ini berkembang.  Kesenian-kesenian populer tersebut lebih mempunyai keleluasan dan kemudahan-kemudahan dalam berbagai komunikasi baik secara alamiah maupun teknologi., sehingga hal tersebut memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap masyarakat. Disisi lain, aparatur pemerintahan nampaknya lebih mengutamakan atau memprioritaskan keuntungan dari sisi ekonomi (bisnis) dibandingkan dengan nilai - nilai kesenian tradisional itu sendiri, sehingga kesenian tradisonal ini semakin terdesak.

Jika pemerintah bersungguh - sungguh dalam mempertahankan eksistensi kesenian tradisional rakyat, maka pemerintah seharusnya melakukan elaborasi dan mempromosikan kesenian tradisional dalam even - even internasional tentang budaya di luar negeri. Ada banyak sekali potensi kesenian tradisional bangsa Indonesia yang bisa di kembangkan sehingga kesenian tersebut tidak mati atau punah di masa yang akan datang.

Globalisasi merupakan sebuah hal yang tidak bisa kita hindari dalam perkembangan dunia yang semakin modern seperti saat ini. Namun demikian, kita sebagai bangsa Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan kewajiban untuk selalu merawat dan menjaga kebudayaan lokal bangsa Indonesia agar tidak punah tereliminasi oleh pengaruh budaya barat.

Demikianlah uraian artikel tentang 4 Dampak Negatif Globalisasi Budaya Dan Definisi Globalisasi Budaya. Semoga bisa menjadi inspirasi kita dalam menyikapi globalisasi budaya yang semakin gencar saat ini.

Posting Komentar untuk "4 Dampak Negatif Globalisasi Budaya Dan Definisi Globalisasi Budaya"