Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Budaya, Tarian, Rumah Adat, Senjata, Makanan Tradisional Dan Sistem Kepercayaan Masyarakat Papua


Suku Papua
image via pixabay

Provinsi Papua adalah sebuah provinsi yang terletak dibagian paling timur wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Provinsi Papua ini merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang masih kental dan kaya akan kesenian dan kebudayaan asli warisan dari para leluhur dan nenek moyang mereka. 

Provinsi Papua di huni oleh banyak sekali suku asli Papua, seperti misalnya suku asmat, suku Dani dan suku - suku lain yang mendiami provinsi tersebut. Masyarakat dari berbagai macam suku tersebut sangat menjunjung tinggi kesenian tradisional, tradisi adat dan kebudayaan yang ada di daerah mereka. 

Kesenian dan kebudayaan yang ada di provinsi Papua ini sangat menarik, dan unik sehingga membuat kita penasaran ingin mengetahuinya secara lebih dalam lagi..

Sebagai hasil dari pemekaran wilayah maka provinsi papua kini terbagai menjadi dua, yakni provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Berikut ini adalah uraian singkat mengenai Budaya, Tarian, Rumah Adat, Senjata, Makanan Tradisional Dan Sistem Kepercayaan Masyarakat Papua, antara lain:

Kesenian Tradisional Dan Kebudayaan Papua

Provinsi Papua memiliki banyak sekali jenis kesenian dan kebudayaan asli Papua, dimana hampir semua jenis kesenian dan kebudayaan tersebut sangat unik dan menarik. 

Berikut ini adalah beberapajenis  kesenian dan kebudayaan yang ada di Papua, yaitu :

1. Bahasa Daerah Papua

Di provinsi Papua ini terdapat ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik (suku) yang ada di Papua. Berbagai macam jenis bahasa ini seringkali menyebabkan kesulitan bagi mereka dalam berkomunikasi diantara satu kelompok etnik (suku) dengan kelompok etnik lainnya. 

Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara resmi oleh masyarakat-masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman untuk mempermudah mereka dalam berkomunikasi. 

Namun demikian, karena luasnya wilayah provinsi Papua ini, masih banyak masyarakat yang tidak atau belum mengerti bahasa Indonesia karena minimnya sarana pendidikan yang ada di sana. Ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk membenahi sistem dan mutu pendidikan serta meratakan program pendidikan bahkan hingga ke pelosok pedalaman Papua.

2. Pakaian Tradisional Papua
                                              
Pakaian adat tradisonal provinsi Papua untuk kaum pria dan wanita sekilas hampir sama bentuknya. Pakaian adat itu memakai hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa bentuk burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang, manik-manik, serta rumbai-rumbai pada bagian pergelangan kaki. 

Namun ada juga masyarakat suku pedalaman Papua yang hanya menggunakan koteka untuk menutupi kemaluan mereka.

3. Rumah Adat Papua
                    
Rumah tradisional masyarakat Papua di sebut Honai. Honai biasanya terbuat dari bahan kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari anyaman jerami. Honai ini sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak memiliki jendela dengan maksud dan tujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. 

Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengahnya disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri ketika malam hari.

Honai biasa ditinggali oleh sekitar  5 hingga 10 orang. Pada umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang mana lantai pertama berfungsi sebagai tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan mereka.

4. Tari Tradisional Papua

Provinsi Papua memiliki banyak sekali jenis tarian tradisional yang menjadi ciri khas mereka. Beberapa jenis kesenian tradisional tersebut bahan telah dikenal dan populer hingga ke mancanegara.

Berikut ini adalah beberapa jenis tarian tradisonal Papua, antara lain:

a. Tari Musyoh

Tari Musyoh merupakan tarian tradisional asli Papua yang merupakan jenis tarian sakral bagi suku yang ada di Papua. Tarian Musyroh ini bertujuan untuk menenangkan arwah orang yang telah meninggal dunia karena mengalami kecelakaan. 

Mereka percaya bahwa apabila ada orang yang meninggal karena kecelakaan, maka arwahnya tidak akan tenang, sehingga dilakukanlah tarian sakral tersebut (Tari Musyoh) agar arwah orang yang  meninggal karena kecelakaan tersebut menjadi tenang. Tari tradisional ini diiringi dengan lantunan bunyi dari alat musik tradisional Papua yaitu Tifa. 

b. Tari Sajojo

Suku Papua
image via instagram@nana_lystiani

Tari Sajojo adalah jenis tarian pergaulan dari berbagai macam suku adat yang ada di Papua. Tarian ini dikenal sebagai tarian penyambut tamu yang sering dipertunjukan dalam acara penyambutan tamu kenegaraan dan juga acara - acara resmi lainnya. 

Para penari sajojo menari dengan cara melompat dan menghentak-hentakkan kaki mereka. Berbagai macam jenis alat musik tradisional Papua seperti tifa juga dipergunakan untuk mengiringi tari sajojo ini.

Tari Sajojo ini mulai terkenal sekitar tahun 1990an. Bahkan sejak saat itu, tarian ini banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia dan tidak terbatas hanya suku Papua saja. Tarian yang dinamis ini memang bisa dilakukan oleh semua orang. 

Maka tidak mengherankan jika tarian Sajojo ini telah di kenal secara luas oleh masyarakat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara.

Dalam perkembangannya musik pengiring tari sajojo ini semakin berkembang bahkan diantaranya sudah menggunakan alat musik modern yang telah dikenal oleh masyarakat. 

Tarian Sajojo ini seringkali diiringi dengan lagu asli daerah Papua, yakni Sajojo. Lagu Sajojo ini menceritakan tentang gadis cantik Papua yang menjadi primadona di kampungnya.

c. Tari Yospan

Tari Yospan merupakan salah satu jenis tarian pergaulan yang dilakukan oleh para muda-mudi di Papua. Tarian ini muncul sekitar tahun 1960 dan bahkan pernah dipergunakan sebagai salah satu gerakan pada senam kesehatan jasmani untuk anak - anak sekolah.

Kata Yospan sendiri berasal dari kata Yosim Pancar yang merupakan nama sebuah tarian yang lain di Papua. Tari Yospan ini merupakan penggabungan dari kedua jenis tarian tradisional suku Papua tersebut. 

Yosim merupakan jenis tarian tradisional yang berasal dari daerah Teluk Sairei, sedangkan tari Pancar adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Biak, Numfor dan Manokwari.

Tarian Yospan biasanya dilakukan oleh 2 kelompok, yang terdiri dari kelompok penari dan kelompok musisi. Alat musik pengiring tarian yospan antara lain tifa, gitar, ukulele dan bas bersenar 3. 

Tidak ada patokan khusus terkait jenis pakaian yang harus dikenakan oleh para penari dan musisi dalam tarian Yospan ini.  Setiap kelompok tari Yospan memiliki pakaian tersendiri dengan tetap mengutamakan ciri khas pakaian adat Papua.

5. Senjata Tradisional Papua

Provinsi Papua juga memiliki jenis senjata tradisional yang digunakan untuk berperang melawan musuh - musuh mereka. Senjata tradisonal Papua tersebut misalnya pisau belati papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulu burung tersebut yang menghiasi bagian pinggiran dari belati tersebut. 

Masyarakat asli suku di Papua juga sangat familiar dengan busur dan panah serta lembing yang digunakan untuk berburu binatang di hutan.

6. Makanan Khas Papua

Provinsi Papua ini ternyata juga memiliki berbagai macam jenis makanan tradisional yang hanya dapat di jumpai di Papua.

Beberapa jenis makanan khas Papua tersebut, yaitu:

Papeda

Makanan khas Papua Papeda
image via instagram@mariarosa88

Makanan khas masyarakat asli Papua adalah sagu yang di buat menjadi bubur atau yang dikenal dengansebutan papeda. Masyarakat papua biasanya akan menyantap papeda ini bersama dengan kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan di bumbui dengan kunyit dan perasan jeruk nipis.

Sate Ulat Sagu

Salah satu jenis makanan khas Papua yang lain adalah Sate Ulat Sagu. Mungkin bagi kita yang belum pernah memakan jenis makanan ini akan merasa geli, mual bahkan muntah. Ulat Sagu ini didapatkan dari batang pohon sagu yang sudah tua dan membusuk. 

Masyarakat asli Papua yang telah terbiasa hidup dan bersahabat dengan alam tentu sudah sangat familiar dengan jenis makanan ini, bahkan ini merupakan salah satu jenis makanan yang mereka sangat sukai. Saat ini ulat sagu ini telah diolah dengan cara dibakar hingga hampir mirip dengan sate. Makanan ini sangat khas dan dapat Anda jumpai ketika Anda berkunjung ke Raja Ampat.

Ikan Bungkus

Ikan bungkus khas papua terbuat dari dua bahan utama yaitu ikan laut dan daun talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya berupa rempah - rempah tanpa menggunakan penyedap rasa, namun hanya menggunakan garam tradisional untuk memberikan rasa asin dan untuk menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan. 

Cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Dalam pembuatanya,  pertama - tama bersihkan ikan kemudian dimasukkan keatas daun talas dan ditutup, lalu dibakar diatas api kecil hingga masak. 

7. Alat Musik Tradisional Papua

Provinsi Papua ini memiliki banyak sekali jenis alat musik tradisional, namun yang sangat populer dan dikenal secara luas adalah tifa. Tifa merupakan salah satu alat musik pukul yang bentuknya hampir mirip dengan gendang. 

Alat musik tifa terbuat dari kayu , dimana pada bagian tengah kayu tersebut dibuat lubang besar yang kemudian dibersihkan. Pada bagian salah satu ujungnya ditutup dengan menggunakan kulit rusa yang telah dikeringkan yang berfungsi agar alat musik tifa ini bisa menghasilkan suara yang indah dan bagus. Sekilas memang agak mirip dengan alat musik kendang.

8. Kerajinan Tangan Tradisonal Papua

Masyarakat yang tinggal di provinsi Papua biasanya membuat kerajinan tangan yang di buat dari bahan-bahan yang tersedia dialam (hutan), misalnya kerajinan tas yang bernama Noken. Kerajinan ini di buat dari kulit kayu yang di anyam, dan warna yang digunakan juga berasal dari pewarna alami berupa akar tumbuhan dan buah-buahan. 

9. Sistem Kepercayaan Masyarakat Papua

Sebagian besar masyarakat Papua masih memiliki kepercayaan totemisme, yang menganggap bahwa asal-usul manusia berasal dari dewa-dewa nenek moyang. Hingga saat ini  masih ada suku - suku yang berada di daerah pedalaman yang masih tertutup atau tidak mau berhubungan dengan dunia luar. 

Namun, saat ini masyarakat Papua sebagian besar telah menganut salah satu dari lima agama yang di akui oleh pemerintah yaitu Islam, Kristen katolik, Kristen protestan, Hindu dan Budha.

Demikianlah uraian singkat tentang Budaya, Tarian, Rumah Adat, Senjata, Makanan Tradisional Dan Sistem Kepercayaan Masyarakat Papua. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Jangan lupa berkunjung ke blog saya di www.anekabudaya.xyz untuk membaca artikel - artikel menarik lainnya.

Posting Komentar untuk "Budaya, Tarian, Rumah Adat, Senjata, Makanan Tradisional Dan Sistem Kepercayaan Masyarakat Papua "