Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Berbagai Jenis Batik Jogja

Mengenal Berbagai Jenis Batik Jogja
credit:instagram@batikbangsa1

Batik merupakan salah satu warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang juga diakui dan dilindungi sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Batik Indonesia mempunyai nilai tersendiri dan mempunyai ciri khas tergantung dari daerah yang membuatnya. 

Salah satu jenis batik yang terkenal di Indonesia, adalah jenis batik Jogja dengan berbagai macam corak dan motif yang memukau. Motif pada batik Jogja mempunyai filosofi yang kental dengan sejarah Jogja.

Sejarah batik Jogja dimulai pada saat terjadinya Perjanjian Giyanti pada abad ke-18, tepatnya pada tahun 1755 Masehi. Kala itu, Kerajaan Mataram di bagi menjadi 2 oleh penjajah Belanda. 

Lalu kemudian, Pangeran Mangkubumi yang kelak menjadi Raja Jogja, membawa berbagai jenis kain batik dari Mataram menuju ke Jogja. Pada perkembangannya, motif batik yang dibawa oleh Pangeran Mangkubumi menjadi motif dasar dari berbagai motif batik khas Jogja.

Batik saat itu hanya berkembang di lingkungan keraton dan hanya dipakai keluarga raja. Sedang masyarakat umum tidak ada yang memakainya. Hal ini disebabkan perbedaan kasta yang ada. 

Batik Jogja hanya di produksi di keraton dan dikerjakan oleh keluarga keraton dengan dibantu para abdi dalem. Seiring perkembangan zaman, berbagai jenis batik dan motifnya keluar dari lingkungan keraton dan diproduksi oleh masyarakat umum. 

Saat ini, berbagai macam batik berkembang hingga ratusan jenis, tetapi tetap mempunyai dasar motif khas keraton Jogja.

Jenis Batik Jogja dan Filosofi yang Dibawanya

Begitu banyak jenis batik Jogja yang sudah dipatenkan, hingga ratusan jumlahnya. Batik Jogja yang merupakan salah satu ikon bagi bangsa Indonesia sangat potensial untuk dilestarikan. 

Motif-motif yang umum digunakan merupakan motif dari bentuk klasik tradisional. Motif batik Jogja tidak dibuat secara asal. Tetapi setiap goresan di atas kain, menceritakan makna yang mendalam dan filosofi yang kental akan budaya Jawa.

Motif pada batik Jogja yang begitu banyak jenisnya merupakan khazanah bangsa yang patut dilestarikan dan dipelajari. Supaya di kemudian hari tetap terjaga dan dikenal anak cucu bangsa Indonesia. 

Keindahan dan kerumitan pada motif batik sangat mengagumkan bila kita lihat dengan saksama. Sehingga, ada beberapa bangsa yang berusaha mengklaim sebagai seni budaya negaranya. Untuk itu, patut kiranya kita sebagai penerus seni budaya bangsa untuk menjaga keutuhannya.

Jenis batik klasik Jogja diambil dari berbagai segi kehidupan, seperti motif tumbuhan air, satwa, tanaman menjalar, parang, banji, dan masih banyak lagi. 

Jenis-jenis batik dan filosofi yang dibawanya antara lain adalah sebagai berikut.

1. Batik Parang Kusumo

Batik ini dibuat dengan cara ditulis tangan menggunakan pewarna dari bahan napthol. Batik ini mempunyai filosofi hidup bahwa ketika manusia itu hidup di dunia, perlu kerja keras untuk meraih keberhasilan hidup dan mendapatkan kebahagian lahir dan batin. Biasanya dipakai pada acara-acara adat Jawa seperti pernikahan.

2. Motif Parang Rusak Barong

Batik yang dibuat dengan cara ditulis tangan ini diberi pewarna dari bahan soga alam. Mempunyai filosofi hidup kesatria, motif berbentuk parang menggambarkana kekuatan dan kekuasaan. Biasanya dipakai oleh para tantama perang kerajaan dan para prajurit. Seolah ketika memakainya, akan mendapatkan kekuatan yang berlipat-lipat.

3. Batik Kawung

Batik ini dikerjakan dengan cara ditulis tangan menggunakan pewarna napthol. Sebagaimana motif parang rusak barong, filosofinya juga mengambarkan sifat kesatria dan keperkasan. Selain itu, mempunyai makna keadilan sebagai ksatria.

4. Batik Truntum

Batik ini dibuat dengan cara ditulis tangan menggunakan pewarna dari soga alam. Batik ini termasuk istimewa karena motifnya dibuat sendiri oleh Permaisuri Sultan Pakubuwana III, yaitu Kanjeng Ratu Kencana. Beliau membuatnya dengan filosofi cinta nan abadi yang diperuntukan bagi Kanjeng Sultan, suaminya.

5. Batik Tambal

Batik ini dibuat dengan menuliskan motif mengunakan tangan dan pewarna soga alam. Mempunyai motif yang bermacam-macam. Filosofi yang ada pada batik ini adalah semangat hidup. Sehingga, ada mitos bila orang yang sedang sakit diselimuti batik ini akan segera memperoleh kesembuhan.

6. Batik Nitik Karawitan

Batik yang ditulis tangan ini menggunakan pewarna soga alam. Dengan motif ceplok, batik ini mengandung filosofi kebijaksanaan. Sehingga, diharapkan pemakai batik ini mempunyai kebijaksaan dalam hidupnya.

7.  Batik Kawung

Batik yang dibuat dengan menggunakan tulisan tangan ini diberi pewarna dari napthol. Batik panjang ini mempunyai motif geometris. Batik ini mempunyai keistimewaan karena pada zaman dulu hanya boleh dipakai oleh kalangan keraton. 

Batik kawung biasa dipakai oleh raja dan anggota keluarganya. Rakyat biasa tidak diperkenankan memakainya. Filosofi yang terkandung di dalamnya adalah keperkasaan dan keadilan. Harapannya mampu berbuat baik dan adil bagi rakyat yang dipimpinnya.

8. Batik Ciptoning

Batik yang ditulis dengan tangan ini menggunakan pewarna soga alam. Dengan motif wayang dan parang, batik ciptoning mempunyai filosofi mampu menunjukan jalan kebenaran dan mampu menjadi orang yang bijaksana.

9. Batik Sidomukti

Batik yang dibuat dengan tulisan tangan ini menggunakan pewarna soga alam. Mempunyai motif gurda dan sering digunakan dalam upacara pernikahan. Mempunyai filosofi hidup selalu dalam kebahagian dan kecukupan.

Produsen dan Pusat Konveksi Batik Jogja

Mengenal Berbagai Jenis Batik Jogja
credit:instagram@batikbangsa1

Lokasi produsen batik Jogja banyak sekali tempatnya. Tetapi yang paling terkenal adalah Desa Wukirsari di Kabupaten Bantul. 

Batik buatan daerah ini sangat terkenal dengan kualitas yang bagus, terutama yang berasal dari Giriliyolo yang masuk dalam lingkungan Desa Wukisari. Wukisari merupakan gabungan antara Desa Singosaren, Pucung, Kedugbuweng, dan Giriloyo.

Warna pada batik Jogja cenderung lebih gelap dan diwarnai motif alam. Untuk warna latarnya sendiri, batik Jogja selalu menggunakan warna hitam dan putih. Warna ini dianggap menggambarkan kehidupan manusia, yaitu ada yang gelap dan terang. 

Untuk warna hiasnya, batik Jogja mengunakan warna putih, cokelat soga, dan biru tua agak kehitaman. Ketika memberi warna pada kain, ciri khas batik Jogja pada pinggirannya selalu diusahakan tetap berwarna putih. Jadi, orang awam pun bisa mengetahui ciri tersebut untuk membedakan batik Jogja dengan batik dari daerah lainnya.

Penjualan batik ini hampir ke seluruh pelosok tanah air dan peminatnya sangat banyak. Apakah itu orang awam pada umumnya atau kolektor batik. Untuk membeli batik di Jogja sangatlah mudah karena hampir ada di setiap sudut Kota Jogja. 

Apakah itu di toko, kios, maupun pasar umum, batik ini mudah ditemukan. Sehingga tidak heran, bila batik ini menjadi daya tarik wisata Jogja yang selalu dijaga oleh pemerintahnya.

Bila kita ingin membeli dan membandingkan antar toko satu dengan toko yang lain secara berdekatan, kita bisa pergi ke daerah Malioboro. Hampir di sepanjang jalan tersebut, berdiri berbagai toko batik ternama. 

Di sana, kita bisa menemukan dan mendapatkan batik sesuai pilihan kita. Dari yang termurah sampai dengan yang termahal bisa kita temukan.

Bila Anda ingin mengunjungi pasar paling terkenal di Jogja yang menjual berbagai macam jenis batik, maka datanglah ke Pasar Beringharjo. Sebagaimana toko di daerah Malioboro, di sana kita juga bisa temukan berbagai jenis batik Jogja dari yang termurah sampai yang ekslusif. 

Dari yang kuno berharga jutaan hingga yang baru. Jadi tunggu apalagi? Bagi Anda penyuka batik, silakan berburu dan berbelanja batik sepuasnya di Jogja.

Bagi Anda yang tidak bisa berbelanja secara langsung ke pusat konveksi Batik Jogja, maka Anda bisa berbelanja batik Jogja secara online.

Demikialah ulasan artikel tentang batik Jogja. Semoga dengan adanya ulasan singkat ini Anda dapat mengenal berbagi jenis batik Jogja yang cukup di gemari oleh masyarakat.

Posting Komentar untuk " Mengenal Berbagai Jenis Batik Jogja"