Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Sejarah Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
credit:instagram@zonasejarah_smawahas

Di ujung sebelah barat pulau Jawa, tepatnya pada tahun 358 M silam, telah berdiri sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Tarumanegara. 

Menurut catatan yang terdapat dalam prasasti yang ditemukan di sekitar daerah Jawa Barat, kerajaan ini adalah merupakan kerajaan tertua yang ada di pulau Jawa. Seorang Rajadirajaguru Jayasingawarman lah yang mendirikan kerajaan tersebut, sekaligus juga menjadi raja pertamanya.

Setelah Jayasingawarman mangkat tahun 382 M, seperti sistem pemerintahan kerajaan lainnya, maka putranya lah yang kemudian menggantikan beliau. Putra mahkota tersebut bernama Dharmayawarman. 

Ia berkuasa hingga tahun 395 M. Kemudian, raja yang menggantikannya, yakni Purnawarman, memindahkan letak kota kerajaan ke daerah pantai utara dan memberi nama kota baru itu Sundapura. Sunda pun lantas mulai terkenal sejak kota baru itu berdiri. 

Kerajaan Hindu

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang dipengaruhi oleh budaya dan ajaran agama Hindu yang memuja dewa Wisnu. Hal ini diketahui dari beberapa buah prasasti yang telah ditemukan. 

Bahasa yang tertulis dalam prasasti peninggalan kerajaan tersebut adalah bahasa Sansekerta dan hurufnya adalah huruf Pallawa. Itu adalah ciri khas pengaruh kerajaan yang terdapat di India Selatan. Hal ini sama dengan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, yang juga menganut agama Hindu Wisnu.

Kondisi Ekonomi    

Raja Purnawarman adalah raja yang paling sering disebut namanya dalam berbagai prasasti yang ditemukan. Ia adalah raja ketiga yang memimpin kerajaan Tarumanegara. 

Ia juga yang mencetuskan dibuatnya sebuah sungai yang bernama sungai Gomati. Sungai tersebut digali untuk kepentingan pengairan sawah dan ladang para penduduknya.

Proses penggalian sungai Gomati dikatakan memakan waktu selama 21 hari. Panjangnya adalah 12 km dan berujung ke laut. Pada waktu selesai melakukan penggalian, sang raja melakukan upacara pembukaan dengan menyembelih 1000 ekor sapi. Semua kisah tersebut ditulis dalam Prasasti Tugu yang ditemukan di daerah Tugu, Jakarta.   

Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara

Runtuhnya kerajaan Tarumanegara bermula dari kepercayaan yang diberikan oleh sang raja kepada pemerintah daerah di bawah raja, untuk memimpin wilayahnya sendiri. 

Lalu, kebiasaan memberikan warisan wilayah atau daerah kepada putra dan putri mahkota, yang lantas membuat kerajaan baru diwilayahnya tersebut. Hal itu membuat kekuasaan raja menjadi lemah dan gampang diserang musuh.

Tahun 669 M, raja Linggawarman yang menjadi raja terakhir, menyerahkan kekuasaan kepada menantunya yang berasal dari kerajaan Sriwijaya. Lantas, berakhirlah pemerintahan dalam nama Tarumanegara, dan berganti nama menjadi kerajaan Sunda.

Posting Komentar untuk " Sejarah Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara"