Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Drama Topeng di Bali

Drama Topeng di Bali
credit:instagram@yukmecekrekan

Topeng adalah kata Cina yang secara harfiah berarti "ditekan di wajah" atau "topeng". Dalam drama Topeng, semua aktor bertopeng; karakter halus memakai topeng lengkap, sementara badut dan budak memakai topeng setengah yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi lebih mudah. 

Tari Topeng adalah bentuk tarian yang sangat populer di Bali karena menggabungkan legenda lokal dan narasi sejarah tentang garis keturunan kerajaan ke dalam skenario biasa. Topeng juga sangat menyenangkan untuk ditonton karena banyak menggunakan humor dan badut.

Pengelembar, atau tokoh pengantar, adalah yang pertama muncul, terdiri dari tiga atau empat menteri pengadilan. Penasar, sejauh ini merupakan tokoh terpenting dalam drama, adalah yang muncul berikutnya. 

Dia melakukan peran sebagai pendongeng, pelayan kerajaan, sutradara panggung, dan, kadang-kadang, konduktor musik. 

Dalam solilokui yang dinyanyikan bergantian antara Kawi dan Bali, dia memuji kualitas raja. Bentuk lebih diutamakan daripada plot, seperti yang terjadi di banyak drama tari.

Kartala, adik laki-laki dan sahabat karibnya, segera muncul dan terlibat dalam kejahatan komedi bersamanya. Penasar dan Kartala sama-sama memakai topeng setengah dan berbicara dengan dialek Bali. 

Raja kemudian muncul, berjalan perlahan dan elegan, menunjukkan kepribadiannya yang halus. Dia memberi isyarat karena dia tidak bisa berbicara karena topengnya yang lengkap, dan penasar menerjemahkan untuknya.

Akan selalu ada kerajaan yang harus ditaklukkan atau seseorang yang harus diselamatkan. Lebih banyak badut terjadi ketika pelayan raja lawan muncul. 

Dengan dalih bergabung dengan tentara raja atau akan membayar upeti di istana, sejumlah penari bertopeng dengan wajah mengerikan sering muncul satu per satu.

Penonton meledak dalam tawa. Turis dengan baret cockeyed, topeng dengan tiga set gigi, dan wanita olok-olok semuanya tiba di tempat kejadian. Kejahatan ini bisa berlangsung berjam-jam jika orang banyak mau menerima. 

Namun, orang Bali menekankan kesalehan dan kejujuran agama, yang tertanam dalam humor. 

Topeng, bersama dengan wayang kulit, adalah sarana utama transmisi sejarah Bali, nilai-nilai, dan bahkan informasi peristiwa terkini. Akhirnya, dua faksi bentrok, dan "orang jahat" mengakui kekalahan.

Posting Komentar untuk " Drama Topeng di Bali"