Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Interaksi Sosial, Arah dan Beberapa dasar Hubungan Sosial

Interaksi Sosial, Arah dan Beberapa dasar Hubungan Sosial

Manusia adalah mahluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dan karena manusia hidup dalam sebuah komunitas yang disebut masyarakat, maka manusia akan selalu terlibat dalam interaksi sosial dalam masyarakat tersebut.

Pada artikel kali ini, kita akan mengulas tentang Interaksi Sosial, Arah dan Beberapa dasar Hubungan Sosial. Silahkan membaca ulasannya berikut ini.

Interaksi Sosial

Secara harfiah interaksi sosial bermakna perlakuan (action) yang berbalasan antarindividu atau antarkelompok. Perlakuan sama-sama memengaruhi ini sering dipastikan berbentuk simbol-simbol atau konsep-konsep.

Maka pemahaman interaksi sosial, yakni hubungan timbal balik yang aktif di antara pribadi dan pribadi, di antara pribadi dan kelompok, atau di antara kelompok dengan kelompok di dalam kerja sama, kompetisi, atau bentrokan.

Interaksi sosial mengikutsertakan beberapa proses sosial yang bermacam-macam, yang membuat beberapa unsur aktif dari warga masyarakat, yakni proses- proses perilaku yang dihubungkan dengan susunan sosial.

Interaksi sosial ini bisa terjadi di pasar, di kebun, di pertemuan, atau dimanapun karena dalam interaksi sosial, posisi berlangsungnya tidak penting.

Oleh karenanya, bisa disebutkan jika interaksi sosial sebagai satu proses esensial dalam warga masyarakat. Tipe-tipe hubungan itu benar-benar memengaruhi beberapa ciri warga masyarakat, tetapi hubungan itu dikuasai oleh etika-etika sosial yang ada dalam masyarakat.

Beberapa ciri interaksi sosial sebagai berikut:

  • Dilaksanakan 2 orang dan ada reaksi kelompok lain.
  • Ada kontak sosial dan komunikasi.
  • Memiliki sifat timbal balik, positif, dan berkaitan.
  • Ada rekonsilasi etika dan beberapa bentuk interaksi sosial.

Skema interaksi sosial terikat secara baik harus berdasar keperluan yang riil, efektifitas, efektivitas, rekonsilasi diri pada kebenaran, rekonsilasi pada etika, tidak memaksakan psikis, dan fisik.

Dalam interaksi sosial menurut Drs. Haryanto ada dua hubungan, yaitu:

1. Tingkat hubungan yang dalam, yakni jika hubungan berjalan terus- menerus dan tak terbatas, sama mempunyai arah tertentu. Contoh: jalinan orangtua dengan anak, kakak dengan adik.

2. Tingkat hubungan yang dangkal, yakni jika berjalan cuman saat tertentu dan tidak berkaitan. Contoh: kondektur.

Salah satunya arah interaksi sosial, yakni merajut kerja sama.

Arah dan Beberapa dasar Hubungan Sosial

Proses hubungan bisa terjadi langsung atau tidak langsung. Langsung misalnya lewat bertemu muka secara langsung. Secara otomatis bisa lewat fasilitas-sarana komunikasi misalkan surat, radiogram, telephone, dan interlokal.

Arah dari interaksi sosial sebagai berikut:

a. Untuk merajut jalinan (hubungan) pertemanan.

b. Untuk merajut jalinan (hubungan) dalam sektor perdagangan.

c. Untuk melakukan kerja sama dengan yang sama-sama memberikan keuntungan.

d. Untuk mengulas dan membicarakan suatu hal permasalahan yang muncul.

e. Untuk mengikuti kebudayaan orang yang lain yang semakin maju.

Dasar Hubungan Sosial

Berjalannya satu proses hubungan dilandasi oleh beberapa faktor tiruan, sugesti, analisis, dan simpati. Beberapa faktor itu bisa bergerak masing-masing secara terpisah atau pada kondisi yang tergabung.

a. Faktor Tiruan

Faktor tiruan bisa menggerakkan seorang untuk memusuhi beberapa kaidah dan nilai-nilai yang berjalan, tapi bisa juga menyebabkan berlangsungnya beberapa hal yang negatif, karena yang diikuti kemungkinan beberapa tindakan yang menyelimpang.

b. Faktor Sugesti

Faktor ini berjalan jika seorang memberikan suatu hal penglihatan yang dari dianya, yang selanjutnya diterima oleh faksi lain. Berjalannya sugesti, dapat muncul karena faksi yang terima dirundung oleh emosi.

c. Faktor Analisis

Analisis, yakni kecondongan atau beberapa keinginan pada diri seorang untuk menyamai dianya dengan faksi lain. Analisis memiliki sifat lebih dalam dibanding tiruan dan sugesti. Proses analisis bisa berjalan sendirinya atau dengan disengaja.

d. Faktor Simpati

Simpati, yakni satu proses di mana seorang berasa ketarik pada pihak lain. Di pada proses ini hati seorang memiliki peran yang penting. Proses simpati segera dapat berkembang bila ada sama-sama pemahaman pada kedua pihak.

Keutamaan Kontak Sosial dan Komunikasi Dalam Hubungan Sosial

a. Kontak Sosial

Kontak sebagai step permulaan dari berlangsungnya interaksi sosial. Kontak sosial itu bisa berjalan dalam tiga wujud, yakni sebagai berikut:

  • Di antara orang-perorang, misalkan jika anak kecil mempelajari rutinitas atau kebiasaan dalam keluarga.
  • Di antara orang-perorang dengan satu kelompok manusia atau kebalikannya, contohnya di antara parpol dengan anggotanya.
  • Di antara satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain, misalkan dua buah kontraktor melakukan kerja sama memborong pengerjaan bangunan.

Satu Kontak dapat memiliki sifat primer atau sekunder.

  • Kontak primer terjadi jika yang melangsungkan jalinan langsung bertemu dan berjumpa muka dengan berjabat tangan, sama-sama tersenyum, dan sebagainya.
  • Kontak sekunder terjadi jika dibarengi mediator.

b. Komunikasi

Komunikasi terjadi jika seorang memberikan makna pada tindakan seseorang dengan sampaikan satu hati. Orang yang berkaitan lalu terima dan memberikan reaksi pada hati yang ingin dikatakan oleh orang itu. 

Keutamaan Kontak dan komunikasi, untuk diwujudkannya interaksi sosial dan bisa dites pada sesuatu kehidupan terkucil (isolation). Ada kehidupan terkucil yang prima terjadi, jika diikuti dengan ketakmampuan untuk melangsungkan interaksi sosial dengan beberapa pihak lain.

Ada kehidupan terkucil karena secara tubuhiah mereka memang dikucilkan dari jalinan sama orang lain. Walau sebenarnya perubahan jiwa seorang banyak ditetapkan oleh pertemanan sama orang lain.

Jika seorang anak semenjak kecil dikucilkan dari pertemanan sama orang dan bersisihan dengan hewan, misalkan ada dalam rimba, berpengaruh sikapnya serupa dengan hewan. Anak itu tidak bisa bicara, perubahan jiwanya jauh keterbelakang. 

Terkucilnya seorang menurut Drs. Achmadi bisa karena hal - hal dibawah ini:

  • Karena dampak dan ketidaksamaan ras atau suku,
  • Ada ketidaksamaan tingkat kebudayaan,
  • Wilayahnya benar-benar terasing jauh dari kehidupan,
  • Pada warga masyarakat yang berkasta di mana gerak vertikal benar-benar susah,
  • Ada cacat indera, syaraf, lumpuh yang mau tak mau mengungkung di dalam rumah atau pengisolasian.

Keutamaan Kontak Sosial dan Komunikasi Dalam Interaksi Sosial

Interaksi Sosial untuk Mencukupi Kebutuhan Hidup Manusia

Manusia dalam kehidupannya selalu terkait dengan lingkungan alam (fisik) dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik terdiri dari air, tanah, udara, flora, dan fauna. Lingkungan non fisik terdiri dari peradaban sosial, ekonomi, dan budaya.

Alam menyediakan segala hal untuk tuntutan hidup manusia, tapi alam memiliki kebatasan. Di saat manusia belum berkembang sekitar seperti saat ini, kesetimbangan di antara keperluan manusia dan terdapatnya keperluan itu bisa disebutkan nyaris tidak jadi masalah, tetapi di saat mulai terjadi ledakan penduduk, manusia mulai mengetahui jika alam tidak bisa selamanya menyediakan semua wujud keperluan manusia. 

Beberapa macam keperluan manusia memang mengalami penyempurnaan lewat proses daur ulang, tetapi karena dampak manusia proses itu alami masalah kesetimbangan. Ada pencemaran air, tanah, udara, penghancuran rimba, dan sebagainya sebagai contoh dari karena dampak manusia yang bisa menghancurkan kesetimbangan alam.

Pertambahan jumlah manusia bermakna semakin bertambah juga keperluan yang perlu dipenuhi, seperti rumah, makanan, pekerjaan, transportasi, dan lain-lain. Karena ada perkembangan warga yang cepat akan berpengaruh pada sektor ekonomi, salah satunya penghasilan, kemiskinan, dan aktivitas ekonomi manusia. 

Demikian juga bertambahnya penduduk yang cepat akan memengaruhi pengubahan budaya manusia dimana salah satunya adalah pengubahan gaya hidup dari keluarga besar jadi skema keluarga kecil.

Dari sisi ada ketidaksamaan mengenai jumlah dan jenis keperluan untuk tiap kelompok warga atau negara, keperluan-kebutuhan yang memiliki sifat universal, yakni keperluan seluruh orang di penjuru dunia sejauh hayatnya. 

Misalnya: makanan, baju, perumahan, kesehatan, olahraga, perasaan aman, keperluan biologis, dan keperluan spiritual. Untuk warga kekinian, pengajaran telah sebagai keperluan yang dasar dan universal, tapi untuk warga suku terkucil (primitif), pengajaran belum sebagai keperluan primer.

Keperluan universal itu harus tercukupi. Jika tidak tercukupi maka menyebabkan beberapa hal yang tidak memberikan keuntungan, misalkan: orang yang lapar jika tidak selekasnya makan akan tidak sadarkan diri atau sakit; orang sakit jika tidak selekasnya berobat dapat mati; orang yang tidak mempunyai baju dan perumahan, jika tidak segera mendapatkannya bisa menjadi orang yang tidak terhormat.

Meski begitu keperluan-kebutuhan manusia itu memiliki beberapa ciri-ciri umum sebagai berikut:

Keperluan / kebutuhan itu ada yang timbulnya diakui dan ada yang tidak diakui.

Keperluan / kebutuhan satu dengan keperluan lainnya itu bervariatif tingkat intensitasnya.

Keperluan / kebutuhan itu selalu mengakibatkan satu kondisi yang tidak imbang dan dimanifestasikan dalam sikap yang terukur.

Keperluan / kebutuhan itu bisa memiliki sifat sama-sama bersaing dan selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan pemenuhan terlebih dulu.

Keperluan / kebutuhan itu keberadaannya bisa memiliki sifat periodik dan ada yang memiliki sifat sebentar.

Pemenuhan tuntutan hidup manusia dikelompokkan dalam dua jenis, yakni keperluan / kebutuhan yang muncul atau keberadaannya mengambil sumber pada aspek biologis atau organisme badan manusia (kerap dikenal sebagai tuntutan hidup mendasar), dan keperluan yang muncul karena pertemanan antar manusia dalam masyarakat. 

Berikut ini akan diterangkan mengenai tuntutan hidup fundamental atau primer, keperluan sosial, dan keperluan integrasi.

a. Keperluan / Kebutuhan Hidup Fundamental (Primer)

Tuntutan hidup fundamental adalah keperluan manusia yang kuat hubungan dengan keperluan jasmani. Tuntutan hidup fundamental itu, keberadaannya mengambil sumber pada aspek biologi atau organisme badan manusia. 

Beberapa keperluan fundamental misalnya sebagai berikut:

1. Makanan/minuman/air

2. Istirahat dan kesehatan

3. Bab/kecil

4. Keperluan biologis

5. Pelindungan dari cuaca/cuaca

b. Keperluan / Kebutuhan Sosial

Keperluan / kebutuhan sosial, yakni kebutuhan yang muncul karena pertemanan antar manusia dalam masyarakat. Beberapa dari kebutuhan sosial itu sebagai fasilitas untuk penuhi keperluan-kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder. 

Keperluan / kebutuhan sosial itu mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Keperluan akan beberapa kegiatan bersama.

2. Keperluan berbicara.

3. Keperluan akan kedisiplinan sosial.

4. Keperluan akan pengajaran.

c. Keperluan / kebutuhan Integrasi

Keperluan /kebutuhan integrasi, yakni kebutuhan terintegrasi yang terdiri dari bermacam jenis kebutuhansama seperti yang sudah dijelaskan di atas. Pada hakekatnya tiap pribadi dan masyarakat satu bangsa tentu mempunyai keperluan integrasi. Permasalahannya cuman jumlahnya saja yang lain. 

Realitanya kebutuhan pribadi warga masyarakat dari satu bangsa itu makin hari semakin banyak dan beragam. Kebutuhan integrasi itu ada dan terpencar dari inti manusia sebagai makhluk pemikir dan berakhlak, yang perannya memadukan bermacam elemen kebudayaan sebagai sebuah mekanisme yang meliputi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:

1. Keperluan akan ada konsep salah dan benar.

2. Keperluan akan hati kepercayaan diri.

3. Keperluan pengungkapan kebersama-samaan.

4. Keperluan pengungkapan norma, seni, dan keperluan wisata.

Keperluan / Kebutuhan psikis dibutuhkan untuk mengasuh anak.

Beberapa aturan dan Beberapa cara Menyesuaikan Pada Lingkungan Alam/ Fisik Sosial dan Budaya

Manusia tidak bisa hidup menyendiri. Ia harus hidup bersama - sama dengan orang lain. Dengan keluarganya, dengan beberapa temannya sekampung atau sekota, dan dengan warga masyarakat. Selain itu manusia hidupnya harus sesuaikan pada lingkungan baik memiliki sifat alam (fisik), sosial, dan budaya. 

Bahkan juga manusia dalam kehidupannya harus tahu beberapa aturan dan beberapa cara menyesuaikan pada lingkungan alam (fisik), sosial, dan budaya.

Aturan - aturan tersebut antara lain:

Lingkungan fisik, misalnya cuaca, relief, temperatur udara, kondisi tanah, kondisi sumber alam, dan tata air.

Peradaban sosial, misalnya agama, adat-istiadat, kesenian, bahasa, dan hukum tradisi.

Lingkungan budaya, misalnya perkembangan teknologi, kondisi pengajaran, perubahan skema kebudayaan, dan sikap psikis warga masyarakat.

Kebudayaan yang sudah jadi milik satu kelompok (masyarakat) biasanya berawal dari peninggalan secara turun temurun. Karakter kebudayaan menjadi satu hal yang bernilai untuk warga. Mereka takut kehilangan karena berfungsinya jadi pandangan hidup setiap hari.

Karakter transparansi warga masyarakat untuk menerima suatu hal di luar bergantung dari kedayagunaan satu kebudayaan. Jika warga masyarakat melihat perlu untuk membenahi (melakukan perubahan) karena itu dilaksanakan pengubahan. 

Contohnya, dulu di perdesaan orang menumbuk padi dengan lesung, tapi saat ini lesung ditukar dengan mesin penggiling padi. Warga masyarakat  dapat menerimanya sebagai pengubahan.

Dalam menyesuaikan dengan lingkungannya manusia akan mengikut skema pengubahan yang terjadi. Skema pengubahan kebudayaan bisa berbentuk:

a. Pengubahan Susunan Sosial

Pengubahan susunan sosial, yakni pengubahan formasi warga masyarakat. Contoh: Wujud perkawinan calon suami/istri berasal dari 1 klan (endogami) atau calon suami istri berawal dari luar klannya (eksogami). Selanjutnya wujud perkawinan beralih menjadi heterogami, yakni perkawinan berdasarkan endogami dan eksogami.

b. Pengubahan Nilai dan Sikap

Pengubahan nilai dan sikap, yakni pengubahan oleh warga pada sesuatu wujud kebudayaan, misalnya: wujud kesenian, wujud keyakinan, wujud tradisi istiadat, dan beberapa bentuk bermacam barang kepentingan.

c. Pengubahan Tidak Diperkirakan

Untuk mengatasi keperluan / kebutuhan, warga masyarakat pada umumnya melakukan usaha sendiri secara spontan. Usaha yang dilaksanakan warga masyarakat itu menyebabkan pengubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. 

Misalnya, karena dampak bangunan tempat tinggal di kota, warga dusun yang sebelumnya berumah bambu menukarnya dengan rumah batu.

Demikianlah ulasan tentang  Interaksi Sosial, Arah dan Beberapa dasar Hubungan Sosial. Semoga berguna dan bermanfaat.

Posting Komentar untuk " Interaksi Sosial, Arah dan Beberapa dasar Hubungan Sosial"