Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keindahan Seni Tari

 

Keindahan Seni Tari
credit:instagram@aonekoe

Keindahan Seni Tari

Seni tari seringkali sudah dalam usaha untuk dipahami, dipertimbangan, direnungkan, dan penafsiran yang melibatkan perasaan (batin). Di samping itu juga disebabkan oleh catatan (naskah) yang lebih mengarah pada pemahaman tentang teknik dan artistik. Semua itu membuat pembaca menjadi lelah.

Khusus permintaan keterangan ilmiah dalam bidang tarian yang dipaparkan oleh Susanne K. Langer. Masih menyampaikan seperti yang terdahulu. Kendati usaha argument spekulatif seperti pertimbangan mungkin untuk kondisi ini.

Ada di sana beberapa kesukaran atau kesulitan, dalam hubungan dengan ahli filsafat, kritikus, perencana tarian balet, penari, penari umum. Paparan ini menawarkan beberapa pengamatan seperti halnya berusaha untuk mengemukakan sebuah jawaban dari pertanyaan, akan menaikkan kebetulan isu itu menerima pertimbangan lebih lanjut.

Seseorang memberikan alasan untuk pengabaian historis (sejarah). Karena di samping banyak orang yang  mengklaim bahwa tarian merupakan seni paling tua dari jenis seni manapun. Seperti halnya argumentasi yang diplomatis, bahwa badan merupakan saluran untuk ungkapan emosi. 

Hal itu yang menjadikan seni tari cenderung menjadi lebih rendah dibanding dengan seni rupa, seperti dicatat awal, karena keindahan menjadi alasan yang kuat. Tentu saja sebagai aktivitas peserta yang melayani suatu variasi yang besar yakni sisi religious, sosial, didaktis, dan seterusnya, tarian menjadi tidak diragukan zaman dahulu dan juga maknanya. 

Tetapi sebagai suatu seni mandiri dari zaman dahulu dan makna lebih diharapkan. Tetapi sebagai suatu format seni mandiri berniat untuk kenikmatan dari suatu pendengar hanya secara komparatif baru-baru ini mulai untuk mencapai kedewasaan macam apapun.

Dan walaupun Batteux mengenali tarian sebagai salah satu nya 'beaux seni', ia meskipun demikian meneruskan perlakukannya di (dalam). kata penghubung dengan musik, percaya seperti banyak ahli teori lebih awal bahwa keduanya sangat utama karena hadir bersama-sama.

Selain dari pada itu, sepanjang abad ke-19, secara relatif tidak disentuh oleh ideal romantis yang asli, imajinasi kreatif, dan kedalaman perasaan, tarian adalah sedikit banyak menyimpang sisa seni, pada dasarnya corak formal yang menawarkan keadaan yang mendalam/kedalaman atau variasi yang menggabungkan dengan sesuatu, maka dapat disanggah tidak ada sistem tarian etnis yang cukup sampai berlangsung terus sampai abad ke-20.

Meskipun demikian beberapa eksperimen telah dicoba, sebagian dari inspirasi disajikan untuk pembaharu, karenanya komposisi tidak bisa dengan mudah terpisah dari penyajiannya.

Tetapi hal-hal lebih baik mungkin telah diharapkan mengenai keindahan, ketika permintaan keterangan, pada maza ini, format notasi yang menyeluruh menjadi tersedia, khususnya Kinetography Laban dan sistem Benesh dan ketika tarian mulai diperjuangkan ke arah otonomi artistik. 

Karena dengan pengembangan kearah tarian modern di Amerika Serikat dan Eropa. Ada lebih dari suatu perubahan gaya: pengembangan seperti itu mendasari tidak kurang dari sebuah revolusi yang dikonsepsi dalam teater tarian. 

Di sini sangat penting untuk mengingat bahwa di Eropa, dan di Jerman khususnya, perencana tarian balet, penari dan kritikus tarian sungguh berkembang luar biasa dan melahirkan kreativitas artistik setelah perang dunia kedua yang kini secara luas dihormati.

Hal itu mempertemukan kebangkitan kembali dari abad yang ke-16, dengan sekelompok seniman dikaruniai, berbakat seperti Thomas Mann, Herman Hesse, Berthold Brecht, Kurt Weill, Paul Hindemith, Arnold Schonberg, dan Paul Klee.

Tidak hanya menjadi tarian, bersama dengan seni yang lain, ini sering terkait dengan politis, isu moral dan sosial, tetapi pencarian yang berlanjut untuk inspirasi diberbagai kemungkinan bagi pergerakan badan, pembuatan teman asli, mencakup penggunaan dari kata kata.

Selain itu menciptakan personalitas dari menari figur, pemanfaatan alat teknologi dan disain geometris, bersama-sama dengan jauh lebih itu hari ini dibenarkan tetapi cenderung pada pemikiran dikemudian hari seperti dijelaskan penampilan Amerika di Eropa pada pertengahan tahun 1930 an.

Hal itu nampak ragu-ragu, bagaimanapun, apakah banyak keindahan atau sejarawan seni yang telah cukup sadar akan perubajan yang alami yang radikal yang mengakibatkan berakibat sebuah di tarian di tahun terakhir. 

Pada sisi lain, filosofi seni sebagian besar terkait dengan permasalahan yang memusat pada pada penghargaan yang yang kritis. Permasalahan dalam pengertian adanya penafsiran, evaluasi, dan seterusnya- belum, boleh dikatakan juga di dalam kasus drama televisi dan radio, mempunyai sebagian besar untuk mengikatkan ke. 

Karena kritik tidak mempunyai sasaran keseluruhan tempat dijaga dengan pengembangan pada seni ini dalam membentuk diri mereka. Begitu, jauh dari menyediakan suatu pemahaman tarian bekerja sebagai kinetik membangun, kebanyakan kritikus sudah tetap memusatkan hampir eksklusif pada saat menari dan penari, dan pada hal-hal seperti yang di-set, seragam, teman, story-line dan seperti

Ini bukanlah untuk dibiarakan karena tidak layak komentar, bahwa di dalam kenikmatan penampilan seni yang dalam menyelenggarakan ada kerugian tertentu yaitu menyangkut komposisi. Tetapi ada beberapa bahaya bahwa penghargaan virtuosi dapat mencapaian penghargaan yaitu yang menyangkut pekerjaan. 

hal Itu tentu dapat saja diusulkan bahwa di dalam dunia tarian pada umumnya ada kecenderungan untuk mengembangkan minat yang lebih besar di dalam menari dibanding di dalam tarian.

Dalam koneksi ini kita perlu mencatat efek yang merusakkan yaitu yang menyangkut lebih lanjut ketiadaan suatu sistem notasi yang diterima, sesungguhnya, tentang disana menjadi dua sistem utama yang sekarang ini digunakan. 

Tidak hanya menjadi menambah buku tarian yang jumlahnya sedikit bandingkan dengan kekayaan lukisan, patung, musik, teks kesusasteraan, dan sebagainya, tetapi tidak ada tradisi yang menyangkut prestasi belajar tarian dalam mencetak prestasi untuk kepentingan pencarian untuk memahami komposisi . 

Suatu kekuatan penari, tentu saja, belajar suatu score musik, tetapi untuk mengira di dalam menarikannya yang kemudian menginterpretasikan baik musik maupun yang score akan bersifat absurd. 

Secara komparatif sedikit/kecil oleh karena itu cenderung untuk;menjadi diharapkan dari penari sebagai interpretative seniman di dalam caranya bahwa kita menantikan para aktor, pemain piano. Konduktor/ dirigen dan semacamnya untuk pengertian yang mendalam yang baru ke dalam permainan dan pekerjaan berbakat musik. 

Pertimbangkan dalam perbedaan antara guru kelas. seperti yang kita lihat di televisi oleh para penyanyi dan pemain musik besar dibandingkan dengan penari. Karenanya ada jauh lebih sedikit kesempatan untuk perbandingan dan kontras dengan yang lalu, maka untuk mengubah penilaian dan tanggapan di dalam kasus suatu tarian dibanding dengan takaran permainan.

Ini bukanlah untuk para komentar, bahwa di dalam kenikmatan seni presentasi yang melakukan/menyelenggarakan harus mengurangi kenikmatan yang menyangkut komposisi. Tetapi selalu ada beberapa bahaya bahwa penghormatan harus didahulukan penghargaan yang menyangkut pekerjaan itu. 

Itu bisa saja diusulkan bahwa di dalam dunia tarian umum ada kecenderungan untuk lebih besar menari dibanding di karya.

Posting Komentar untuk " Keindahan Seni Tari"