Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hubungan antara Bhinneka Tunggal Ika dengan Agama dan Masyarakat

hubungan-antara-bhinneka-tunggal-ika-dengan-agama-dan-masyarakat
credit:instagram@endang_kusnadi

Sebagai negara majemuk, Indonesia dituntut untuk maju secara konsisten dalam mengembangkan bangsa dan masyarakatnya. 

Meskipun demikian, kemajemukan yang seyogianya berfungsi sebagai landasan kekayaan dan pengembangan bangsa dan, kerap menjadi batu sandungan dengan banyaknya konflik yang terjadi. Konflik antar suku hingga konflik agama dan masyarakat.

Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim yang menjadi mayoritasnya, Indonesia diharapkan menjadi contoh bagi bangsa lain dalam hal kerukunan antarumat beragama. Dengan masuknya agama dan kepercayaan Kong Hu Chu sebagai agama yang telah disahkan oleh negara, keimanan antar umat menjadi semakin diuji.

Hal ini dibuktikan dengan dituntutnya warga masyarakat Indonesia untuk saling menjaga toleransi antar umat beragama. Baik toleransi tentang keagamaannya hingga perayaan hari raya keagamaan. Masyarakat Indonesia yang masih menyimpan mental kedaerahan, dikhawatirkan membangun mental tersebut dalam kehidupan keberagamaan.

Dengan demikian, bukan tidak mungkin, akan memicu terjadi konflik antarumat beragama dengan saling mencemooh dan menjelek-jelekkan agama lain serta menganggap agama merekalah yang paling benar, seperti yang sempat terjadi beberapa tahun silam hingga terjadi pertumpahan darah.

Semangat Bhinneka Tunggal Ika

hubungan-antara-bhinneka-tunggal-ika-dengan-agama-dan-masyarakat

Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu jua' merupakan semboyan yang luhur. Semboyan ini pula yang diucapkan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dalam pidatonya di Universitas Indonesia beberapa waktu silam. 

Ia pun mengamini bahwa semboyan tersebut memiliki makna yang dalam serta memiliki tujuan yang luhur, yaitu mempersatukan kemajemukan bangsa.

Tidak sekadar semboyan belaka, Bhinneka Tunggal Ika sebaiknya menjadi semangat pemersatu bangsa karena keberagaman tiada artinya jika tidak memiliki satu tekad dan tujuan yang sama.

Maka dari itu, semangat keberagaman yang satu inilah yang patut ditanam dan ditumbuhkembangkan secara berkesinambungan dan bersama-sama agar dapat meredam, bahkan menghilangkan konflik keberagamaan yang seringkali terjadi di Indonesia.

Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat Indonesia sebaiknya mendalami kembali pemaknaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan yang telah disadari oleh para leluhur bangsa beratus-ratus tahun silam.

Semboyan yang mampu mempersatukan keberagaman agama dan masyarakat dari Sabang hingga Merauke agar bangsa ini tidak lagi berjalan pincang dengan selalu berkonflik di dalam negerinya sendiri sehingga tidak mampu bersaing ke pentas internasional.

Mari kita bersama-sama saling bergandeng tangan. Satukan visi, misi, dan hati. Mengenyahkan segala perbedaan yang ada agar kita semakin tangguh dan menjadi barometer dunia internasional. Tidak lagi menjadi bangsa tingkat ketiga dan berubah menjadi bangsa yang maju.

Posting Komentar untuk " Hubungan antara Bhinneka Tunggal Ika dengan Agama dan Masyarakat"