Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Daya tarik Batik Tasikmalaya

Daya tarik Batik Tasikmalaya
credit:instagram@putripratiwi_batik

Budaya Indonesia benar-benar rekat dengan batik. Selainnya kebaya, batik ialah identitas baju tradisionil yang terkuat, khususnya sesudah diputuskan UNESCO sebagai peninggalan budaya dunia. 

Tidaklah aneh bila banyak wilayah di Indonesia yang meningkatkan produksi batik, misalkan Pekalongan, Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Indramayu, Garut, bahkan juga Tasikmalaya.

Betul sekali, Tasikmalaya rupanya bukan hanya simpan kekuatan beberapa benda kerajinan dan kain bordir. Kota yang dipanggil sebagai Kota Santri ini sebagai salah satunya sentral batik di Jawa Barat. 

Pada periode kemasyhurannya, yakni tahun 1960-an sampai 1980-an, batik Tasikmalaya sempat mendominasi pasar.

Pola Unik

Batik Tasikmalaya terdiri dari dua tipe, yakni batik bikin dan batik catat (bikinan tangan). Batik handmade terang mempunyai nilai plus tinggi karena penyelesaiannya lebih detil hingga tampil mencolok. Batik catat umumnya ditangani oleh pembatik senior yang eksper dan kuasai pembikinan pola.

Kekhasan pola batik Tasikmalaya membuat berlainan dari batik ciri khas wilayah lain. Pola yang dipakai biasanya bertopik flora dan fauna yang berada di Tatar Pasundan. 

Binatang-binatang yang umum jadi pola batik Tasikmalaya salah satunya uncal (kancil atau rusa), ramat lancah (laba-laba), kupu-kupu dan sebagainya. Sementara pola flora banyak di inspirasi dari tanaman jukut riut (bunga putri malu), bunga nusa cantik, bunga melati, bunga cengkeh, dan lain-lain.

Mayoritas batik Tasikmalaya mempunyai beberapa warna ceria, seperti hijau muda, hijau daun, biru, merah, pink, ungu, bahkan juga oranye. Kain batik yang berwarna-warni itu pas untuk baju kerja atau baju setiap hari, seperti blus, rok, baju, dan gaun terusan.

Geliat Batik Tasikmalaya

Bersamaan bertambahnya reputasi batik sebagai baju setiap hari dalam tahun-tahun ini, batik Tasikmalaya sekarang mulai bangun untuk mengulang-ulang kemasyhurannya di periode lalu.

Sentral batik yang ada di Kecamatan Cipedes dan Indihiang makin aktif menghasilkan bermacam baju dengan mode classic atau kekinian.

Salah satunya pengrajin batik yang bertahan semenjak tahun 1970-an ialah Agnessa Batik yang ada di Jalan Ciroyom, Kota Tasikmalaya. Agnessa Batik sempat alami kemerosotan usaha saat terjadi kekacauan politik di periode lalu dan kritis ekonomi. 

Ditambah lagi munculnya tekstil memiliki motif baru yang mengguncangkan beberapa pengrajin batik tradisionil.

Tetapi sekarang, Agnessa Batik dan pengrajin batik Tasikmalaya yang lain terus hasilkan beberapa produk baru. Kebangunannya disokong dengan anjuran pemerintahan di tempat ke kelompok Karyawan Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta di Tasikmalaya untuk kenakan pakaian batik pada beberapa hari tertentu. 

Pemerintahan Tasikmalaya menolong mempromokan batik tradisionil Tasik dengan menebarluaskan daftar pengrajin yang aktif.

Bila Anda akan beli batik ciri khas Tasikmalaya, seharusnya langsung berkunjung sentral batik atau toko yang paling dipercaya. Selainnya menghindar tertipu sama barang palsu, di sentral batik Anda langsung bisa menyaksikan beberapa pengrajin membatik.

Posting Komentar untuk " Daya tarik Batik Tasikmalaya"