Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arti Batik Jawa Tengah Bagi Masyarakatnya

motif-batik

Kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu amba dan titik yang memiliki arti 'menulis dan titik'. Oleh karena itu, terkenal pula nama batik tulis yang pengerjaannya dilakukan dengan melukis atau membuat titik, dikerjakan dengan tangan. 

Batik adalah hasil kerajinan yang memiliki nilai tinggi dan bagian dari kebudayaan Indonesia, khususnya di Jawa. Batik Jawa Tengah bermuara pada batik keraton, Yogyakarta, Surakarta (Solo).

Batik Bagi Masyarakat Jawa

Batik di Jawa Tengah digunakan sebagai pakaian adat dan dipakai untuk beberapa acara ritual (kelahiran, pernikahan, kematian), juga acara-acara lainnya di keraton (Yogyakarta, Surakarta). Pakaian adat pria Jawa Tengah memakai penutup kepala yang disebut kuluk, baju jas sikepan, korset, dan keris yang terselip di pinggang.

Sementara itu, wanita memakai kebaya panjang dengan kain batik yang sama dengan pria. Perhiasan yang digunakan wanita berupa anting, kalung, gelang, dan cincin. Sanggulnya disebut bongkor mengkurep yang diisi dengan daun pandan wangi.

Pada tarian Jawa Tengah, para penari pun menggunakan kain batik. Di Jawa Tengah, terdapat museum batik. Kehidupan masyarakatnya pun dekat dengan batik. Hal ini bisa dilihat sebagian perempuan di daerah Jawa Tengah masih menggunakan sinjang (kain) batik.

Batik Keraton

Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat keraton. Tradisi batik awalnya tumbuh di lingkungan keluarga sehingga tradisi membatik biasanya didapat secara turun-menurun dan motifnya berasal dari batik keluarga. Sebagian motif hanya digunakan di kalangan keluarga keraton.

Batik keraton memiliki motif yang jelas, teratur, dan formal. Hubungan antara corak, bentuk, posisi, dan latar, merupakan faktor yang sangat penting dan harus dengan banyak pertimbangan. Batik keraton penuh dengan nilai spiritual serta perlambangan. Bagi para pembatik keraton, pekerjaan membatik adalah ibadah, suatu pekerjaan yang memiliki nilai seni tinggi.

Maestro Batik Hardjonegoro Go Tik Swan

Bicara batik solo (Surakarta) tidak akan lepas dari peranan maestro batik, Empu Batik Panembahan Hardjonegoro Go Tik Swan. Hardjonegoro Go Tik Swan adalah sosok maestro yang komplit. Dengan totalitas, beliau tak hanya mendalami budaya Jawa, tetapi sekaligus menghirup tata nilai dan menjalaninya dalam kehidupan nyata.

Beliau adalah anak sulung dari keluarga Tionghoa di Solo. Bukan hanya batik yang beliau geluti. Membuat keris sampai menari pun ia pelajari. Seni batik ia dapatkan secara turun-menurun dari keluarganya. 

Lingkungan keluarganya yang pembatik akhirnya membuat beliau akrab dengan batik dan alat-alatnya. Tak hanya itu, beliau mempelajari sastra Jawa dengan mengambil kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Posting Komentar untuk " Arti Batik Jawa Tengah Bagi Masyarakatnya"