Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kerajaan Singosari

candi-singosari
credit:instagram@fauzanapril

Kerajaan adalah salah bentuk pemerintahan yang telah menjadi bagian dari sejarah peradaban di Indonesia. 

Kerajaan Kediri, kerajaan Singosari, kerajaan Majapahit, bahkan sampai sekarang pun masih ada kerajaan-kerajaan yang dilestarikan oleh pemerintah Republik Indonesia, sekalipun bentuk pemerintahannya sudah tidak lagi menggunakan sistem kerajaan. 

Sebut saja kerajaan yang ada di Yogyakarta atau Cirebon misalnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian, cagar budaya, dan kearifan lokal. 

Di antara kerajaan yang pernah ada di Indonesia, ada sebuah kerajaan yang pendirinya cukup akrab di telinga masyarakat, yaitu Ken Arok. Namun, belum tentu masyarakat tahu Ken Arok tahu juga bahwa dialah pendiri kerajaan yang berlokasi di Jawa Timur, yaitu kerajaan Singosari.

Keberadaan kerajaan Singosari tidak dapat dipisahkan dari perkembangan peradaban di pulau Jawa saat ini.

Kerajaan Singosari

Kerajaan yang nama lainnya Singasari atau Singhasari ini berdiri pada tahun 1222 M. Kira-kira lokasinya sekarang berada di Singosari, Malang provinsi Jawa Timur. Jika kita menggali keterangan sejarah lebih dalam, ternyata pada saat berdirinya bukan bernama kerajaan Singosari melainkan kerajaan Tumapel, yang dalam logat China disebut Tumapan.

Tumapel sendiri pada awalnya merupakan daerah setara kecamatan di bawah kekuasaan kerajaan Kediri. Adapun yang menjadi pemimpin Tumapel atau istilah aslinya akuwu (setara camat) adalah Tunggul Ametung yang mati dibunuh oleh pengawalnya sendiri, yang tak lain dialah Ken Arok.

Anehnya, setelah Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung dan merebut tahtanya, bahkan menjadikan daerah kekuasannya sebagai kerajaan baru, dia pula yang kemudian mempersunting istrinya, yaitu Ken Dedes. 

Ken Arok kemudian menobatkan dirinya sebagai raja pertama Kerajaan Tumapel dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

Tepat pada tahun 1222 M, kaum Brahmana menggabungkan diri dengan Kerajaan Tumapel. Tujuannya adalah mendapatkan bantuan ketika berperang dengan Kerajaan Kediri. Perang yang terjadi di Ganter itu, akhirnya dimenangkan oleh Ken Arok dan sekutunya.  

Dalam kitab Negarakertagama, dijelaskan bahwa Kutaraja merupakan ibu kota kerajaan Tumapel sejak awal. Namun 32 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1254 M, ibu kota kerajaan dialihkan ke Singhasari setelah Raja Wisnuwardana memindahkannya. 

Dari sinilah awal terkenalnya nama Singhasari menjadi nama kerajaan, bahkan lebih terkenal daripada nama ketika awal berdirinya kerajaan tersebut.

Masa Keemasan dan Kejatuhan Singosari

sejarah-kerajaan-singosari
credit:instagram@kafabihbalya

Masa keemasan kerajaan Singosari terjadi pada saat dipimpin oleh raja terakhirnya, yaitu Kertanagara yang memerintah sejak 1268 – 1292 M. Disebut masa keemasan, jika ditinjau dari perluasan teritorial kerajaan. 

Ia mengirim pasukan yang disebut Pamalayu ke pulau Sumatera untuk membangun pangkalan militer dalam rangka mempertahankan diri dari percobaan penjajahan bangsa Mongol.

Sebelumnya mendirikan pangkalan militer, kerajaan Singosari menjalin persahabatan meskipun bisa juga disebut menaklukan kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan Dharmasraya. 

Penaklukan tak berhenti sampai di Sumatera. Pulau Dewata Bali, menjadi giliran yang ditaklukan pada tahun 1284 M. Bahkan Bakulapura, Gurun, Pahang, dan Melayu juga disapu bersih.

Keasikan menaklukan kerajaan di luar Pulau Jawa, membuat lalai Raja Kertanagara. Kudeta berdarah justru terjadi di dalam kerajaannya sendiri. 

Adalah Jayakartawang, Bupati Gelang-Gelang yang tak lain saudara dekat sang raja, yang tega membunuh Kertanagara, dan kemudian menjadi raja. 

Ia memutuskan Kediri sebagai ibu kota baru. Maka mudah ditebak, nasib kejayaan kerajaan Singosari berakhir dengan tragis.

Posting Komentar untuk " Sejarah Kerajaan Singosari"