Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
credit:instagram@ruberdotid

Pada peninggalan kerajaan Tarumanegara meninggalkan tujuh prasasti, cukup menarik jika membicarakan tentang prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara. Ada tujuh buah prasasti yang akan penulis paparkan dalam artikel ini.

Tujuh buah prasasti tersebut adalah :

1. Prasasti Pasir Muara

Prasasti ini ditemukan di tepi sawah tidak jauh dari prasasti telapak gajah peninggalan Purnawarman. Ada tulisan di atas prasasti tersebut yang diterjemahkan yaitu pemerintahan negara dikembalikan kepada raja Sunda. Prasasti ini diketahui dibuat pada tahun 536 masehi.

2. Prasasti Ciaruteun

Selanjutnya Prasasti Ciaruteun. Prasasti ini ditemukan pada aliran Ciaruteun kira-kira seratus meter dari sungai Cisadane. Pada tahun 1981 prasasti ini diletakkan pada cungkup. Prasasti ini adalah peninggalan Purnawarman di atas prasasti tersebut bertuliskan puisi empat baris yang diartikan kedua telapak kaki seperti telapak kaki Wisnu raja dunia adalah Purnawarman seorang penguasa Tarumanegara.

Dan ada jejak kaki yang menunjukkan kekuasaan dan fungsinya seperti tanda tangan seperti sekarang ini. Dengan kehadiran Purnawarman saat itu itu menandakan bahwa kampung tersebut daerah kekuasaannya.

3. Prasasti Telapak gajah

Selanjutnya Prasasti Telapak gajah. Pada prasasti tersebut ada gambar sepasang telapak kaki gajah dan ada sebaris puisi, yang diartikan : telapak kaki gajah tersebut adalah kepunyaan Airawata dia adalah kepunyaan penguasa kerajaan Tarumanegara. Airawata adalah gajah milik Batara Indra dewa perang dan juga penguasa guntur.

Pada bendera Tarumanegara juga digambarkan bunga teratai pada atas kepala gajah. Pada mahkota Purnawarman juga berukiran sepasang lebah. Dengan adanya lambang bunga teratai dan lebah tersebut menandakan prasasti Ciaruteun.

Adanya lambang bunga teratai dan lebah tersebut terjadi perdebatan mengenai artinya oleh para ahli sejarah. Memang mengasyikkan jika membicarakan perihal Prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara ini. Akan ada teka-teki yang harus dijawab oleh para ahli sejarah.

Menurut ahli sejarah gambar gajah yang di atasnya ada bunga teratai pada mahkota raja dianggap sebagai huruf ikal.

4. Prasasti Cidanghiyang

Selanjutnya Prasasti Cidanghiyang, pada prasasti ini tertulis bahasa Sansekerta, yang diartikan “inilah tanda keperwiraan, keagungan dan keberanian sesungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja-raja, dapat diartikan bahwa di sini Purnawarman tetap menjadi raja di antara raja-raja lainnya.

5. Prasasti Tugu

prasasti-tugu
credit:instagram@welasasih2025

Selanjutnya Prasasti Tugu, Untuk prasasti ini adalah prasasti yang paling panjang diantara prasasti yang lainnya. Prasasti ini dikeluarkan pada peresmian sungai Gomati dan Candrabaga. Untuk prasasti ini unik, terdapat pahatan hiasan semacam tongkat pada ujung prasasti.

Tulisan yang tertera pada prasasti ini menceritakan, sungai yang bernama Chandrabaga telah digali oleh seorang raja yang kuat yaitu Purnawarman untuk dialirkan ke laut. Pada tahun ke 22  raja yang penuh kilau kemilau dan yang kuat ini yaitu Purnawarman juga menggali sungai yang bernama Gomati. Semua penggalian ini berlangsung selama 21 hari.

6. Prasasti Kebon Kopi

Pada bendera Tarumanegara juga digambarkan bunga teratai pada atas kepala gajah. Pada mahkota Purnawarman juga berukiran sepasang lebah. Dengan adanya lambang bunga teratai dan lebah tersebut menandakan prasasti Ciaruteun.

Adanya lambang bunga teratai dan lebah tersebut terjadi perdebatan mengenai artinya oleh para ahli sejarah. Memang mengasyikkan jika membicarakan perihal Prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara ini. Akan ada teka-teki yang harus dijawab oleh para ahli sejarah.

Menurut ahli sejarah gambar gajah yang di atasnya ada bunga teratai pada mahkota raja dianggap sebagai huruf ikal.

7. Prasasti Pasir Awi

Prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara yang terakhir yaitu Prasasti Pasir Awi bergambar dahan dengan ranting, sayur dengan buah dan juga berpahatkan sepasang telapak kaki. Seluruh tujuh prasasti tersebut kalau kita telaah semua membicarakan mengenai raja yang paling unggul yaitu purnawarman, sehingga kita dapat menarik kesimpulan kerajaan Tarumanegara memang dikuasai oleh Purnawarman.

Selain prasasti yang dimiliki oleh kerajaan Tarumanegara, kita perlu tahu bagaimana sebenarnya kerajaan Tarumanegara itu. Menurut informasi dari Wikipedia, bahwa kerajaan Tarumanegara dibuktikan dengan tujuh prasasti tersebut yang ditemukan di beberapa daerah berbeda, lima prasasti ditemukan Bogor, 1 di Jakarta dan 1 prasasti di Banten.

Kerajaan Tarumanegara adalah terusan dari kerajaan Salakanagara. Ini adalah penemuan di dalam negeri, sedangkan penemuan di luar negeri juga ada. Bahwa dikatakan kerajaan Tarumanegara ada sejak tahun 400-600 masehi. Sesuai dengan prasasti Tugu kerajaan Tarumanegara menguasai beberapa daerah seperti Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.

Sumber sejarah mengatakan tidak ada kepastian siapa yang pertama kali mendirikan kerajaan tarumanegara, hanya diketahui Purnawarmanlah sebagai raja kerajaan Tarumanegara. Dari semua penjelasan tersebut di atas kita telah tahu bahwa prasasti yang ada tujuh buah ini adalah termasuk kekayaan kita bangsa Indonesia.

Bahkan dunia Internasional juga mengakui adanya kerajaan Tarumanegara. Dunia internasional tidak begitu saja mengakui kerajaan Tarumanegara namun mereka tentunya melakukan penyelidikan yang mendalam mengenai prasasti ini, dan sudah dapat dipastikan memang kerajaan Tarumanegara memang benar ada di Indonesia.

Prasasti Kerajaan Tarumanegara sebagai Kekayaan Indonesia

Prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara menjadi nilai lebih untuk Negara kita Indonesia. Kekayaan prasasti ini akan menambah kekayaan kita jika kita tetap melestarikannya selain itu kepada anak cucu kita juga harus mulai mengetahuinya sebagai ilmu pengetahuan dan kekayaan budaya bangsa, jangan sampai kebudayaan kita diakui oleh bangsa lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan budaya kita.

Tentunya kita akan sangat miris kebudayaan kita diacak-acak dan diakui oleh bangsa lain, dari sini kita seharusnya menyadari bahwa budaya yang kita miliki sangat kaya, bukan hanya sekedar kaya, namun harta kekayaan kita sangat berharga, bangsa lain saja ingin memilikinya dan mengakuinya. Seharusnya kita mulai memikirkan bagaimana caranya agar budaya dan peninggalan kita dapat menjadi harta yang tidak boleh diakui oleh bangsa lain.

Sebaliknya, kita memperkenalkan kepada negara lain bahwa kita memiliki prasasti dengan berbagai macam sejarah yang kita punyai, bukan sekedar sampai kerajaan Tarumanegara saja, masih banyak kerajaan yang pernah hidup di negara kita, dan itu adalah sejarah yang bernilai harganya.

Semua pengalaman sejarah juga dapat dijadikan sebuah cerita yang terus ada atau juga dapat dijadikan karya seni, sehingga penerus bangsa kita terutama anak muda jadi tahu. Bukan hanya tahu sekedar nyanyian yang sekarang makin berhembus kencang dunia pertelevisian berlomba-lomba untuk menjadikan seorang anak muda menjadi bintang terkenal.

Seharusnya dapat diseimbangkan, budaya kita sangat kaya yang kita miliki, seharusnya itu dapat dijadikan prestasi dan lapangan pekerjaan. Bagaimanapun pekerjaan dalam hal melestarikan budaya adalah pekerjaan yang sangat mahal. Kita memiliki kehati-hatian dalam melestarikannya, mengajarkan pada yang muda bahwa perlunya dilihat dengan nyata bagaimana prasasti tersebut.

Seharusnyalah pemerintah melakukan penyegaran pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia ini, agar anak muda penerus bangsa kaya ilmu mengenai prasasti dan kerajaan yang pernah bertumbuh di Negara kita ini. 

Mengetahui sejarah Indonesia dapat juga dijadikan seni yang menarik, dan jika anak bangsa kita tumbuh dengan pintar tentunya kita tak ragu lagi untuk mengunggulkan anak bangsa kita pada dunia internasional.

Pemerintah seharusnya mulai memikirkan hal tersebut, seharusnya ada sebuah perencanaan matang untuk membuat anak bangsa negeri ini mencintai budaya dan menghargai karya orang tua yang telah mendahului kita, jangan hanya sekedar tahu dan baca, tetapi menyentuh dengan nyata apa yang selama ini dipelajari.

Dari tulisan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara ini, mari kita mulai membangun diri sendiri untuk menghargai hasil karya guru-guru kita di masa yang dulu.

Posting Komentar untuk " Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara"