Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alunan Merdu Suara Gamelan Jawa

Alunan Merdu Suara Gamelan Jawa
credit:instagram@martonoashadi

Indonesia memiliki banyak sekali jenis alat musik. Bergantung dari tradisi tiap - tiap daerahnya. Salah satu alat musik khas Indonesia adalah gamelan. Suara gamelan yang merdu dan khas menjadikannya salah satu alat musik yang dikagumi dan populer, bahkan di dunia. 

Ada tiga jenis gamelan berdasarkan asal daerahnya, yaitu gamelan Jawa, gamelan Sunda, dan gamelan Bali. Masing-masing dari jenisnya berkembang di daerahnya masing-masing.

Alat musik tradisional ini biasanya digunakan sebagai musik pengiring kesenian tradisional wayang, baik wayang kulit maupun wayang orang, serta pengiring berbagai jenis ritual. Dalam adat Jawa sendiri, gamelan biasanya digunakan pada saat ritual “temu manten”. 

Ritual ini adalah ritual yang bertujuan untuk mempertemukan kedua calon mempelai pengantin. Di Bali, gamelan dipakai untuk ritual upacara, salah satunya adalah ritual “potong sapi”. Ritual ini merupakan upacara penanda anak telah memasuki masa remajanya. 

Dalam penggunaan selanjutnya, penggunaan gamelan semakin meluas, tidak hanya pada ritual atau upacara tertentu saja. Saat ini, gamelan sering dipakai dalam acara-acara kesenian, bahkan dipadukan dengan tarian dan penampilan puisi. 

Suara Gamelan Sebagai Sinyal Memanggil Dewa

Awal kemunculannya, gamelan berasal dari kebudayaan Hindu-Budha. Saat ini, instrumennya pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Dalam mitologi Jawa, gamelan merupakan ciptaan dewa yang menjelma menjadi seorang manusia, yakni Shivam Malhotra, pada tahun 167 Saka. 

Di pegunungan Mahendra atau sekarang lebih dikenal sebagai gunung Lawu berdiri kerajaannya. Pada saat itu, ia membutuhkan sinyal sebagai penghubung dengan dewa yang lain. Maka, dibuatlah sebuah alat yang kita kenal sebagai gong. 

Ketika ia membutuhkan sinyal yang lebih kompleks maka dibuatlah dua gong lagi, yakni kempul dan siyem. Inilah yang nantinya akan dibuat gamelan.

Kata gamelan sendiri berasal dari kata “gamel” yang artinya memukul. Sehingga, gamelan dapat diartikan sebagai seperangkat instrumen musik yang dimainkan oleh sebuah kelompok yang memukul karena mayoritas dari alat musik di dalam kelompok gamelan dimainkan dengan cara dipukul. 

Ada juga beberapa alat gamelan yang tidak bunyikan dengan cara dipukul, yaitu ada suling, rebab, serta celembung. Jika suling dimainkan dengan ditiup, maka celempung dan rebab dibunyikan dengan dipetik.

Elemen-elemen dari gamelan terdiri dari berbagai jenis alat musik tradisional, seperti kempul, gong, bonang, suling, siyem, kempyang, kethuk, saron, kenong, kendhang, celempung, slenthem, gender, rebab, dan gambang. 

Suara gamelan mempunyai dua sistem tuning, yaitu pelog dan slendro. Satu buah alat musik dalam sebuah kelompok pada umumnya mempunyai dua buah alat musik. Jadi, satu di tuning dengan berdasar slendro dan lainnya berdasarkan pelog. 

Dalam kepercayaan tradisional, gamelan menjadi alat musik yang dianggap suci dan mempunyai kekuatan supranatural. Dalam tiap instrumen, pada bagian gamelan dipercaya memiliki roh sehingga orang yang melangkahi gamelan sangat dilarang keras. 

Selain itu, pemain gamelan yang tidak memakai alas kaki dianggap mengganggu roh yang bersemayam dalam gamelan. Gong ageng dipercaya sebagai pusat dari roh-roh yang terdapat dalam gamelan. Hal itu menurut kepercayaan Jawa kuno.

Bagian Instrumen dari Gamelan

Berikut ini dijelaskan secara singkat mengenai instrumen gamelan, yaitu:

1. Gendang atau Kendang

kendang
credit:instagaram@widodo_laras_gamelan

Alat musik ini biasa disebut gendang dalam bahasa Melayu. Namun, dalam bahasa Jawa, alat ini dinamakan Kendang yang terbuat dari kulit hewan, seperti kerbau, sapi, maupun binatang sejenis lainnya.

Kendang mempunyai peran yang sangat penting karena ia digunakan dalam mengatur irama. Cara penggunaannya dengan menggunakan tangan secara langsung tidak perlu menggunakan alat bantu perantara. 

Kendang mempunyai tiga jenis, yaitu kendang tipung, kendang kebar atau ciblon, dan yang ketiga adalah kendang gede/kalih.

2. Peking, Saron, dan Demung

saron
credit:instagram@amb_art_993

Alat ini terbuat dari bingkai kayu yang disusun menjadi bilahan-bilahan. Biasanya terdiri dari enam bilah, namun ada juga yang terdiri dari tujuh bilah. Fungsi dari peking, saron, dan demung adalah sebagai resonantor. 

Cara penggunaan alat ini dengan cara dipukul menggunakan pemukul. Alat pemukul ini terbuat dari kayu. Alat ini terdiri dari tiga jenis alat, yakni demung, alat yang memiliki ukuran paling besar. Saron, alat ini memiliki ukuran sedang dan ukuran yang paling kecil dinamakan peking.

3. Gong dan Kempul

a. Gong

gong
credit:instagram@hobstudiosolo

Berfungsi untuk memberikan tanda awal dan akhir dari gendhing atau lagu. Sehingga, alat ini terkesan dapat memberi keseimbangan pada lirik lagu yang panjang. Terdiri dari dua macam, yaitu gong ageng. 

Dalam bahasa Jawa, “ageng” berarti besar, hal ini sesuai dengan ukuran gong yang memang agak besar. Jenis gong kedua adalah gong suwukan dan gong siyem, ia memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan gong ageng.

b. Kempul

Alat jenis ini sebenarnya memiliki bentuk yang mirip gong namun ukurannya kecil-kecil. Fungsinya sebagai penanda aksen-aksen penting dalam kalimat lagu gending. Pada saat lagu gending dilantunkan, kempul dimainkan dengan nada sama seperti pada nada balungan. Walaupun, kadang-kadang kempul juga bisa mendahului nada balungan.

4. Bonang

alat-musik-bonang
credit:instagram@gamelanerlangga_gong

Bonang terdiri dari dua jenis alat, yaitu bonang barung dan bonang panerus. Perbedaan dari kedua bonang tersebut adalah pada ukuran dan cara menggunakannya. Bonang barung memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bonang panerus. 

Bonang beroktaf tengah hingga ke oktaf yang tinggi. Bonang barung ini mempunyai instrumen pembuka dalam ansambel. Sedangkan, dalam bonang panerus memiliki ukuran yang lebih kecil, tapi memiliki oktaf yang tinggi dengan irama yang dihasilkan dari bonang panerus ini lebih cepat dua kali daripada bonang barung.

5. Slenthem

slenthem

Jika dilihat dari bentuknya, ia bisa dikatakan masuk ke dalam kategori gender. Bahkan, ia kadang-kadang juga disebut dengan gender panembung. Tapi, gender slenthem biasanya terdiri dari bilah-bilah. Jumlahnya sama seperti bilah pada saron jika dihubungkan dengan instrumen slenthem yang memiliki oktaf terendah.

6. Kethuk dan Kenong

kenong
credit:instagram@fcv_collection

Bentuknya sangat mirip dengan alat musik gong. Namun, perbedaannya jika gong digantung maka kenong disusun secara horizontal lalu ditaruh di atas tali yang membentang dalam bingkai kayu.

7. Gender

gender
credit:instagram@kusumaputragamelan

Alat musik yang terdiri dari logam yang membentuk bilahan. Bilahan logam atau metal ini disusun secara rapi di atas tali dengan bumbung-bumbung resonator. 

Cara memainkan alat ini yakni dengan cara ditabuh menggunakan alat yang bentuknya bulat. Penabuh ini dilapisi dengan kain serta memiliki tangkai yang lumayan pendek. Seperti pada bonang, gender pun terdiri dari dua jenis barung dan panerus.

8. Gambang

gambang
credit:instagram@portddfolio

Alat ini terbuat dari kayu yang dibuat menjadi bilahan-bilahan. Lalu bilahan kayu ini di bingkai pada grobogan. Jumlah bilahan pada gambang mencapai 17 hingga 20 bilah.

9. Rebab

rebab
credit:instagram@kamalsabran

Instrument satu ini tergolong unik karena terbuat dari dua kawat lalu diregangkan pada kayu. Kayu yang dipakai memiliki bentuk layaknya hati lalu ditutup dengan dengan menggunakan babat sapi.

10. Siter

siter-penerus
credit:instagram@identitasmusik

Sumber suara dari alat ini adalah berasal dari kawat lalu dimainkan dengan dipetik. Jenis-jenis siter terdiri dari 3 jenis yaitu siter, siter penerus yang memiliki ukuran lebih kecil daripada siter, yang ketiga adalah celempung ukurannya lebih besar daripada siter dan siter penerus.

11. Suling

suling-jawa
credit:instagram@sapuhachi

Alat musik jenis ini terbuat dari bambu paralon. Lalu dibuat lubang untuk membuat penentu nada batas. Cara penggunaannya dengan cara ditiup. Dari bentuknya terdiri dari 2 jenis yaitu suling slendro yakni memiliki 4 lubang, jarak antar lubangnya sama sedangkan suling pelog mempunyai 5 lubang namun jaraknya berbeda-beda antar lubang. 

Ada juga suling yang mempunyai 6 buah lubang. Untuk suling yang memiliki 6 lubang biasanya dapat digunakan sebagai suling pelog dan suling slendro.

Itulah 11 jenis alat instrumen dari gamelan yang darinya dapat mengeluarkan suara gamelan yang merdu dan indah didengar. Tidak salah jika dunia internasional menjadikan gamelan sebagai salah satu alat musik yang difavoritkan. 

Semoga dari penjelasan singkat tentang alunan merdu suara gamelan Jawa ini dapat menjadikan kita lebih mencintai warisan budaya kita.

Posting Komentar untuk " Alunan Merdu Suara Gamelan Jawa"