Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gunungan Wayang dan Filosofi Kehidupan

Gunungan Wayang
credit:instagram@wayang_cantik

Wayang atau pewayangan merupakan adat istiadat sekaligus tradisi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,terutama yang tinggal di Pulau Jawa dan Bali. Pewayangan merupakan salah satu budaya yang sudah terkenal sejak zaman dulu, jauh sebelum peradaban manusia berkembang secara modern.

Dalam setiap pertunjukkan wayang, penonton disuguhi dengan cerita-cerita yang diperankan oleh beberapa tokoh pewayangan. Biasanya, setelah semua pertunjukan wayang tersebut selesai, akan ada karakter pamungkas yang dikeluarkan. Karakter tersebut adalah gunungan wayang.

Apa itu Gunungan Wayang?

Seperti namanya, gunungan wayang memang berbentuk seperti gunung. Bagi orang yang tidak terlalu mengerti pewayangan, munculnya gunungan wayang yang selalu ada di setiap pertunjukan wayang selalu menimbulkan pertanyaan. 

Rupanya, kemunculan gunungan wayang di setiap akhir pertunjukan wayang bukan tanpa alasan. Terdapat makna dan filosofi yang terdapat didalamnya. 

Gunungan Wayang dan Filosofi Kehidupan

Gunungan Wayang

Gunungan wayang tersebut memiliki filosofi kehidupan yang sangat dalam. Bentuknya yang seperti gunung melambangkan sebuah kebesaran. 

Gunung merupakan salah satu ‘barang’ ciptaan Tuhan yang membawa cukup banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Pohon-pohon yang sebagian besar tumbuh di gunung menjadi penghasil oksigen terbesar dalam kehidupan manusia.

Gunung  menggambarkan keadaan yang tenang dan sejuk. Gunung juga mampu membuat orang berdecak kagum karena kekayaan yang dimiliki. 

Terkadang, orang yang sering naik gunung atau mengunjungi gunung, tingkat kesadaran akan perlunya pemeliharaan alam justru lebih tinggi dibanding mereka yang hidup berdampingan dengan debu dan kesibukan kota.

Gunung bisa mengilhami siapapun yang menyambanginya. Gunung berbentuk besar dan tinggi menjulang. Hal itu, rupanya, menggambarkan sebuah keinginan. 

Siapa pun orangnya, pasti menginginkan kehidupan yang terus menanjak seperti gunung. Namun, untuk mencapai itu semua, kita memerlukan usaha sungguh-sungguh layaknya ketika kita akan mendaki sebuah gunung.

Puncak gunung diibaratkan sebagai fokus utama kita dalam mencapai sesuatu. Setelah sampai di puncak gunung, kita pasti akan lebih dibuat terkagum-kagum oleh pemandangan yang berada jauh di bawahnya. 

Hal itu akan kembali mengingatkan kita bahwa bisa berada di posisi puncak seperti itu memerlukan pengorbanan dan usaha yang tidak murah.

Bila diperhatikan, selain bentuknya yang hampir sama, setiap gunungan wayang memiliki gambar yang sama. Semuanya melukiskan sebuah pintu gapura dengan latar belakang pepohonan. 

Di sisi kanan dan kiri, terdapat gambar hewan-hewan, seperti kera, burung merak, harimau, dan banteng. Semua yang dimiliki gunungan wayang, seperti bentuk dan gambar, ternyata menyimpan filosofi kehidupan yang cukup dalam.

Sejak 2003 lalu, UNESCO, salah satu organisasi milik PBB yang membawahi bidang  pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, mengakui bahwa wayang merupakan warisan dunia milik Indonesia yang mengagumkan.

Demikianlah makna dari Gunungan Wayang dan Filosofi Kehidupan. Semoga informasi diatas bermanfaat dan berguna bagi Anda.

Posting Komentar untuk " Gunungan Wayang dan Filosofi Kehidupan"