Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adat Istiadat Ciri khas Masyarakat Provinsi Gorontalo

pakaian-adat-gorontalo

Adat istiadat ciri khas masyarakat Provinsi Gorontalo taklepas dari riwayat terciptanya Provinsi Gorontalo. Menurut sejarahnya, Gorontalo adalah kota tua yang punya pengaruh di Sulawesi selainnya Pare-pare, Manado dan Makassar. Gorontalo sebagai pusat penebaran agama Islam di daerah Sulawesi.

Kebudayaan masyarakat Gorontalo juga banyak dikuasai oleh kebudayaan Islam yang bersatu dengan kebudayaan asli Gorontalo. Propinsi ini populer sebagai kota pusat perdagangan dan pengajaran. Di jaman kerajaan, saat sebelum periode penjajahan Belanda, daerah Gorontalo terdiri dari beberapa kerajaan yang ditata berdasar hukum adat ketatanegaraan Gorontalo.

Kerajaan-kerajaan di periode itu berpadu dalam sebuah ikatan kekerabatan yang disebutkan Pohala'a dan ada lima Pohala'a di daerah Gorontalo, yakni Pohala'a Gorontalo, Suwawa, Boalemo, Limboto dan Atinggola. Dari ke-5 Pohala'a itu Pohala'a Gorontalo ialah yang paling mencolok hingga namanya masih tetap dikenali masyarakat luas sampai sekarang ini.

Ada banyak opini berkenaan asal-mula nama Gorontalo, yakni datang dari Hulontalangio (nama salah satunya kerajaan periode lalu), Hua Lolontanlango (memiliki arti beberapa orang Gowa yang berakhir lalang), dan Hulontalangi (memiliki arti lebih mulia), Hulua Lo Tola (memiliki arti tempat hidup ikan Gabus), Puhulatalo atau Pongolatalo (memiliki arti tempat penantian), Gunung Telu (memiliki arti 3 buah gunung yang ada di daerah tersebut), dan datang dari Hunto (berarto satu lokasi yang selalu tergenangi air).

Adat Istiadat Masyarakat Gorontalo

Gorontalo adalah dari 19 daerah adat di Indonesia, karakter adat istiadat ciri khas masyarakat Propinsi Gorontalo dikenali dengan panggilan "Adat bersendikan Syara" dan "Syara bersendikan kitabullah" yang bisa disimpulkan sebagai: adat istiadat yang berdasar syariat agama dan syariat agama yang bersatu dengan adat kebudayaan. 

Beberapa adat istiadat masyarakat Gorontalo yang lestari sampai sekarang ini adalah seperti berikut:

1. Adat Istiadat Perkawinan

Menurut adat Gorontalo upacara perkawinan berjalan di dua tempat yakni di tempat tinggal mempelai wanita dan pria. Acara pesta pernikahan itu dapat berjalan sampai sekian hari lama waktunya, tergantung dari kemauan dan kekuatan faksi keluarga. 

Dalam acara pesta itu, baik mempelai pria atau wanita kenakan pakaian adat Bili'u dan duduk di pelaminan yang berhias hiasan ciri khas Gorontalo.

Adat pernikahan masyarakat Gorontalo dikuasai kebudayaan Islam dan memiliki nuansa islami. Tidaklah aneh acara pernikahannya juga ikuti syariat agama dan masih tetap junjung tinggi nilai-nilai mulia budaya bangsa. 

Berikut acara pernikahan di Gorontalo:

a. Mopoloduwo Rahasia

Yakni acara lamaran, faksi keluarga pria bertandang ke tempat tinggal keluarga mempelai wanita dan melamar calon mempelai dengan cara resmi. Bila orang-tua calaon mempelai wanita memberikan restu perbincangan bersambung pada tahapan lebih serius yakni tentukan waktu acara Tolobalango (acara peminangan secara adat).

b. Tolobalango

Yakni proses peminangan calon mempelai wanita dengan cara resmi dan didatangi beberapa tetua adat (Penopang Adat Pembesar Negeri), jubir faksi keluarga pria (Lundthu Dulango Layio) dan jubir dari faksi keluarga wanita (Lundthu Dulango Walato).

Acara peminangan ini bagus sekali karena dihias pantun-pantun cantik yang dilemparkan beberapa jubir dalam sampaikan tujuan. Dalam acara ini tidak mengulas berkenaan ongkos pernikahan (Tonelo) tetapi lebih memprioritaskan Mahar atau Maharu dan acara adat selanjutnya.

c. Depito Dutu

Yakni acara mengantar mahar pernikahan yang terdiri dari paket komplet kosmetik tradisionil Gorontalo ditambahkan kosmetik kekinian. diperlengkapi dengan seperangkatan baju mempelai wanita untuk acara pernikahan dan beragam jenis buah-buahan dan bumbu dapur (dilonggato).

Semua mahar termuat dalam kendaaraan yang dihias seperti perahu dan disebutkan Kola-Kola. Hantaran Depito Dutu ini diarak dari tempat tinggal calon mempelai pria (Yiladiya) ke arah tempat tinggal calon mempelai wanita disertai tetabuhan musik tradisionil yang terdiri dari rebana dan gendering adat diselipin nyanyian tradisionil Gorontalo yang berisi doa, keinginan, anjuran supaya pernikahan berjalan lancar dan diwujudkan keluarga berbahagia di dunia dan akherat.

d. Mopotilandahu

Sebagai acara yang sudah dilakukan satu hari saat sebelum ikrar nikah. Bila masyarakat Jawa mengenali malam midodareni, masyarakat Gorontalo mengenali Mopotilandahu. Acara pada malam pernikahan ini dengan diawali pembacaan Al Quran sebagai pertanda jika mempelai wanita sudah khatam Al Quran dan pintar membaca Ad Dhuha dan Al Lahab.

Acara diteruskan dengan membawa Tarian Molapi Saronde yakni tarian memakai selendang yang ditampilkan calon mempelai pria dan ayahandanya secara berganti-gantian dilihat calon mempelai wanita dari terlalu jauh. Acara ini sebagai sisi dari adat Molie Huali yakni fasilitas untuk calon mempelai pria mengambil pandang pada calon istrinya.

Tarian Saronde yang ditampilkan calon mempelai disertai lagu Tulunani yang syairnya berisi lantunan doa keselamatan dengan bahasa Arab. Acara diteruskan dengan tarian Tidi Daa atau Tidi Loilodiya yang ditampilkan calon mempelai wanita didampingi pengiring sebagai pertanda kepercayaan calon mempelai dalam hadapi badai yang nantinya kemungkinan terjadi saat membuat mahligai rumah tangga.

2. Baju Adat Gorontalo

Pakaian adat tradisionil Gorontalo biasa dipakai di saat upacara pernikahan, khitanan, khataman AL Quran, penyambutan pada tamu. Pakaian adat ini disebutkan Bili'u atau Paluawala yang terdiri dari tiga lembar kain warna ungu (memiliki makna keanggunan kewibawaan), hijau (memiliki makna kesuburan, kenyamanan dan kesejahteraan) dan kuning keemasan (memiliki makna kemuliaan , kesetiaan, kejujuran dan kesabaran).

3. Rumah Adat Gorontalo

Rumah adat Gorontalo disebutkan Bandayo Poboide yang dipakai sebagai tempat tatap muka dan permufakatan di jaman kerajaan dan Dulohupa yakni rumah pentas yang dengan bahan papan kayu beratap ornamen ciri khas wilayah Gorontalo. 

Pada bagian belakang rumah ada ajungan tempat istirahat beberapa raja dan famili kerajaan sekalian melihat bagian keluarga yang berumur remaja olahraga sepak bola.

Rumah adat masyarakat Gorontalo dibangun di atas tanah yang lumayan luas diperlengkapi taman bunga dan garasi bendi sebagai kendaraan sah kerajaan namanya Talanggeda. Di periode kerajaan rumah adat ini dipakai sebagai tempat diselenggarakan pengadilan kerajaan. 

Pada proses pengadilan dikenali tiga jalur peradilan yakni Jalur Pertahanan dan Keamanan (Buwatulo Bala), Jalur Hukum Agama Islam (Buwatulo Syara) dan Jalur Hukum Adat (Buwatulo Adati).

4. Kesenian Wilayah

Selainnya tarian yang ditampilkan saat pernikahan (Tarian Saronde, Tarian Tidi Daa dan Tidi Loilodiya) tarian ciri khas wilayah masyarakat Gorontalo ialah Tari Polopalo, Tari Bunga, Tari Danadana, Tari Zamrah dan Tari Langga. Lagu wilayah Gorontalo yang terkenal ialah Ambikoko, Mayiledungga, Binde Biluhuta, Mokarawo dan Tobulalo Lo Limuto.

5. Tondhalo

Sebagai upacara adat yang dikerjakan sebagai permintaan ke Si Kuasa saat seorang wanita hamil di umur kandungan tujuh bulan. Upacara adat ini dikerjakan saat pagi hari, calon ibu dan ayah si bayi kenakan pakaian adat Gorontalo dan si calon ayah menggendong seorang anak wanita kecil berkeliling-keliling rumah saat sebelum putuskan tali dari daun kelapa yang melingkar di perut calon ibu.

Adat istiadat ciri khas masyarakat Propinsi Gorontalo mayoritas dikuasai syariat Islam. Selainnya acara khataman Al Quran pada malam saat sebelum pernikahan, masyarakat Gorontalo mengenali upacara aqiqah di saat bayi berumur umur 40 hari.

Ada juga adat unik lain, yakni adat Tumbilotohe yakni adat menghidupkan lampu hias pada tiga malam paling akhir bulan Ramadhan sebagai pertanda akan selekasnya usainya bulan suci ganti Idul Fitri. 

Selanjutnya Adat Walima yakni adat mengarak kue tradisionil Gorontalo dan hasil bumi dalam rencana mengingati Maulid Nabi Muhammad SAW dari rumah warga ke arah mushola paling dekat.

Posting Komentar untuk " Adat Istiadat Ciri khas Masyarakat Provinsi Gorontalo"